Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Operasi Batu Ginjal

Kompas.com - 14/02/2011, 09:43 WIB

Selain tindakan operasi dapat juga dilakukan tindakan pemecahan batu dengan alat Shock Wave Lithotripsy. Indonesia juga sudah berpengalaman menggunakan alat ini. Bahkan, RS Cipto Mangunkusumo pernah mendapat penghargaan karena merupakan unit yang paling banyak menggunakan alat ini di seluruh dunia.

Memang batu ginjal di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan. Namun, ini juga berarti pengalaman menggunakan alat pemecah batu ini sudah banyak. Sudah tentu seperti juga operasi, tindakan memecahkan batu ini mempunyai indikasi, manfaat juga mempunyai risiko. Anda dapat mendiskusikan dengan dokter Anda sesuai dengan keadaan batu ginjal Anda mana cara terbaik untuk membuang batu dari ginjal Anda, apakah operasi atau dengan cara memecah batu tersebut.

Kambuh Memang benar kemungkinan untuk batu ginjal setelah dikeluarkan akan kambuh kembali ada. Untuk itu perlu upaya pencegahan agar batu tak timbul kembali. Upaya pencegahan itu secara sederhana dapat dibagi dalam tiga upaya, yaitu minum banyak, pengaturan makanan, dan jika perlu obat.

Asupan air yang banyak akan mengurangi keadaan saturasi kalsium urine, seperti kita ketahui kalsium merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan batu.

Hindari minuman yang mengandung asam fosfor seperti soft drinks. Namun, kopi dan teh menurunkan angka kekambuhan batu ginjal. Batu ginjal baik yang keluar melalui air seni atau keluar melalui operasi dapat dianalisis susunan kimianya. Rekomendasi mengenai makanan akan tergantung jenis batu. Analisis jenis batu dapat berupa kalsium fosfat, kalsium oksalat, batu asam urat, dan lainnya. Ahli gizi dapat membantu membuatkan diet yang sesuai untuk mengurangi risiko kekambuhan batu tersebut.

Selain minum yang banyak dan mengatur makanan, beberapa obat juga dapat membantu mengurangi risiko kekambuhan. Tanyakan kepada dokter Anda, obat apa yang sesuai untuk keadaan Anda. Jangan lupa menjaga fungsi ginjal Anda agar dapat terus berfungsi dengan baik.

Dr Samsuridjal Djauzi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com