Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Sekarang NTT Belum Bebas Rabies

Kompas.com - 27/04/2011, 20:23 WIB

"Malah ada yang masih menyimpan vaksin di kulkas-kulkas rumah tangga, juga membawa vaksin dengan disimpan dalam termos nasi. Ini di bawah standar," kata Maria.

Kendala lainnya, ujar Maria, dimungkinkan penurunan kualitas vaksin terjadi dalam perjalanan dari pabrik di Surabaya, Jawa Timur, sampai Kupang, lalu ke kabupaten-kabupaten di Flores.

"Turut menentukan pula standar operasi vaksinasi yang harus dipahami dan dikuasai betul oleh para vaksinator. Sebab, banyak vaksinator di Flores diambil bukan dari kalangan dokter hewan, melainkan dari disiplin ilmu yang lain. Maka, ini perlu pelatihan, termasuk cara menyuntik yang benar," kata Maria.

Maria juga menyarankan, guna memantau kualitas vaksin, tiap dinas dapat melakukan penelitian secara reguler, hasil vaksinasi dikirim kembali ke pabrik, sehingga pihak pabrik dapat mengetahui sejauh mana kualitas vaksin yang mereka buat.

Soal periode vaksinasi, karena 70 persen vaksin untuk kabupaten merupakan bantuan pusat, jadi pemkab hanya dalam posisi menerima saja jenis vaksin yang dikirim, dengan ketentuan dilakukan dua kali vaksinasi dalam setahun. "Memang ada vaksin untuk periode satu tahun, tetapi harganya juga lebih mahal," kata Maria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com