Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Sekarang NTT Belum Bebas Rabies

Kompas.com - 27/04/2011, 20:23 WIB

Protektivitas titer antibodi rendah

Dari penelitian tahun 2010 yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Ngada, di Flores, tingkat protektivitas titer antibodi anjing terhadap rabies tergolong rendah. Dari cakupan vaksinasi sebesar 81 persen (populasi anjing 17.853 ekor), prevalensi kekebalan protektif anjing ternyata hanya 26,36 persen.

Dari 9 kecamatan, yang tertinggi titer antibodi cuma di Kecamatan Riung yang mencapai 54,29 persen. Kecamatan lainnya rata-rata 30 persen ke bawah, bahkan yang terendah di Kecamatan Wolomeze cuma 9 persen.

"Ini dimungkinkan karena faktor listrik, seperti di Wolomeze, belum masuk listrik PLN," kata Kepala Seksi Pupuk Pestisida Obat-obatan Tanaman dan Ternak Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Ngada Christoffel Madha.

Yang berbahaya dengan kekebalan anjing rendah meski sudah divaksin, anjing akan rentan tertular jika terserang virus rabies.

Menurut Christoffel, kondisi kecamatan yang belum berlistrik hal itu menyebabkan puskeswan di kecamatan kesulitan menyimpan vaksin dalam keadaan baik.

Pasalnya, vaksin dalam pola rantai dingin, untuk menjaga kualitas tetap terjaga baik vaksin harus senantiasa tersimpan dalam keadaan dingin dengan suhu 2-8 derajat celsius, mulai keluar dari pabrik, ke tempat penyimpanan, hingga menuju lokasi vaksinasi.

"Sementara kami juga belum mempunyai tempat penyimpanan khusus vaksin dalam skala besar. Kami baru mempunyai beberapa unit sekelas termos untuk membawa vaksin," kata Christoffel, yang juga mengusulkan agar pemerintah pusat dapat mengupayakan pengadaan vaksin yang dapat tahan dalam suhu di atas 8 derajat celsius, juga daya tahan (periode) vaksin yang bisa mencapai satu tahun.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan NTT Maria Geong ketika dikonfirmasi menjelaskan, rendahnya kekebalan anjing bukan semata-mata karena rendahnya mutu vaksin.

Belum ada listrik di suatu daerah itu memang berdampak serius. Kabupaten di Flores-Lembata ini memang tak banyak yang mempunyai tempat penyimpanan khusus vaksin yang harganya sekitar Rp 3 juta per unit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com