Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi Yoga Semakin Diminati

Kompas.com - 06/05/2011, 16:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesadaran masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat terus meningkat. Meskipun terapi medis masih menjadi pilihan utama dalam penyembuhan penyakit, tetapi bukan berarti terapi yang sifatnya alami ditinggalkan orang.  Metode penyembuhan alternatif seperti Yoga misalnya, kini semakin banyak diminati masyarakat di kota besar.

"Gairah atau animo orang beryoga meningkat. Ini ada kaitannya juga dengan gaya hidup.  Kesadaran orang meningkat pada kesehatan yang non konvensional. Karena kesehatan konvensional pada dokter umumnya hanya mengobati secara fisik," ujar Yudhi Widdyantoro, instruktur yoga dari Klinik Tirtayu Jakarta, Jumat, (6/4/2011).

Khusus di negara-negara maju, minat orang terhadap yoga terus meningkat berkat pemberitaan dan pembahasan di media massa. Selain itu, faktor lainnya yang tidak kalah berperan penting adalah semakin banyak public figure yang ikut beryoga.

Menurut Yudhi, dalam setiap gerakan yoga memang terdapat efek terapis yang berguna untuk membantu penyembuhan. Ada beberapa poin penting setiap kali seseorang melakukan Yoga. Di antaranya mereka akan mendapat ketenangan batin dan pikiran. Hal itu, kata Yudhi, seperti kerja otak dan pikiran, lebih komplementer dengan kegiatan non medis konvensional.

Semakin tingginya minat masyarakat terhadap yoga, menurut Yudhi, setidaknya dapat dilihat jelas dari jumlah peserta kelas yoga yang diasuhnya setiap tahun. Dari pengamatan yang dilakukannya sejak 1991, jumlah peserta di kelasnya masih dapat dihitung dengan jari. Dan kalaupun ada, kebanyakan berasal dari kalangan ekspatriat.

Tetapi peningkatan minat terhadap yoga justru mulai terlihat saat krisis ekonomi yang menimpa Indonesia pada tahun 1997-1998. "Itu bukan berdampak hanya pada ekonomi, tapi berdampak juga pada psikis seseorang. Dan saat itu, mulailah kesehatan-kesehatan alternatif, di mana yoga ada disitu, mulai dicari orang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com