Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Kejujuran Jadi Gerakan Nasional

Kompas.com - 16/06/2011, 10:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketidakjujuran telah menjadi masalah yang sangat kronis dan sistemis di negeri ini, bahkan ”meracuni” anak-anak. Padahal, anak-anak di jenjang pendidikan dasar sebenarnya menjadi harapan untuk memperbaiki masa depan bangsa Indonesia yang kini sedang diterpa krisis moral dan karakter.

Untuk memperbaiki karakter bangsa ini, sudah saatnya kejujuran menjadi gerakan nasional yang melibatkan semua pihak.

Demikian disampaikan praktisi pendidikan Arief Rachman, Anita Lee, dan Utomo Dananjaya di Jakarta, Rabu (15/6). Mereka menanggapi kasus diusirnya keluarga Ny Siami (32) oleh warga sekitar karena mengungkap ketidakjujuran yang terjadi di sekolah anaknya, Alifah Ahmad Maulana (13). Alifah diminta gurunya untuk memberikan contekan kepada teman-temannya saat ujian nasional lalu.

Menurut Arief, sekolah semestinya bukan sekadar tempat transfer ilmu serta mengejar target kelulusan. ”Lebih penting dari itu, justru mendidik moral dan karakter anak-anak, terutama soal kejujuran,” ujar Arief.

Anita Lee, Guru Besar Pendidikan dari Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, mengatakan, ketidakjujuran yang terungkap di satu sekolah hanyalah kebetulan karena ada yang berani mengungkap. ”Di tempat lain sebenarnya kecurangan sudah biasa terjadi. Sayangnya, tidak ada yang mengungkap,” kata Anita.

Parahnya, sekolah yang diharapkan menjadi benteng terakhir pendidikan moral justru ikut merusak moral anak dan itu dicontohkan langsung oleh guru.

Utomo Dananjaya yang juga Direktur Institute of Education Reform Universitas Paramadina, Jakarta, mengatakan, merebaknya sikap permisif terhadap kecurangan yang terjadi di sekolah-sekolah sebenarnya sangat mengkhawatirkan bangsa ini.

”Sistem pendidikan perlu dievaluasi secara menyeluruh dan mendalam. Pasti ada yang salah dengan filosofi, sistem, dan arah pendidikan kita,” kata Utomo.

Ia berkeyakinan, sistem pendidikan saat ini hanya bersifat ”pengajaran”, tetapi tidak melakukan pendidikan moral dan karakter, seperti kejujuran, disiplin, menghormati kemanusiaan, dan toleransi.

Gerakan nasional

Halaman:
Baca tentang

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau