Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghilangkan Perut Buncit pada Pria

Kompas.com - 09/08/2011, 04:39 WIB

Sayangnya, hingga kini diet Atkins ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan ahli gizi. Diet yang banyak makan protein ini dinilai membahayakan kesehatan pada masa depan.

Christopher Gardner, peneliti dari Stanford University, menyarankan, untuk menghindari kenaikan berat badan, sebaiknya hindari karbohidrat olahan. Roti putih, nasi putih, soda, dan makanan cepat saji (fast food) yang serba bertepung dan digoreng adalah sumber kenaikan berat badan dan penyumbang kalori terbanyak selama 20 tahun terakhir.

Sehari-hari sebaiknya kita menyantap sumber karbohidrat yang sehat dan tak menaikkan berat, misalnya sayur, buah, oatmeal, nasi merah, gandum, dan pasta gandum. Namun, buat lelaki yang sibuk dan harus sering bepergian ke luar kota, tetap menyantap hidangan sehat tentu terasa sulit.

"Saya rasa mudah mencari solusinya. Bawalah empat atau lima pak oatmeal instan. Cukup diberi air panas. Makanan ini bisa disantap pada pagi hari," kata Klein.

la juga menyarankan pria untuk menyempatkan berolahraga saat dinas ke luar kota. Caranya, rajin naik turun tangga. Tentu bisa juga memanfaatkan fasilitas olahraga di hotel.

Pria sebaiknya juga tak menghindari sarapan. "Kita berada dalam keadaan kelaparan saat tidur. Jika kita menunggu waktu makan siang untuk makan, tubuh akan berpikir untuk menyimpan makanan yang tersisa sebagai cadangan. Jadilah makanan itu diubah menjadi lemak. Kalau terburu-buru, sediakan waktu lima menit untuk makan sereal berserat tinggi atau roti gandum bakar dengan selai kacang. Tindakan kecil ini akan membuat perubahan banyak," katanya.

Satu hal lagi yang penting diingat pria, makan dalam porsi berlebihan adalah penyebab kenaikan berat badan. Agar berat badan menurun, kurangi porsi jadi separuh. Ini adalah perubahan pola makan yang bisa dilakukan pria dalam waktu cepat. (Diyah Triarsari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com