Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusui Mencegah Kriminalitas

Kompas.com - 17/08/2011, 16:28 WIB

Anak-anak yang mendapatkan ASI penuh selama masa penyusuan cenderung tidak memiliki permasalahan secara mental pada 5 tahun fase perkembangannya. Sedangkan anak yang tidak mendapatkan ASI penuh cenderung memiliki perilaku buruk pada fase perkembangannya.

Dengan menyusui, interaksi ibu dan anak dapat terjalin sejak dini secara intensif. Berdasarkan hasil penelitian Millenium Cohort Study ditemukan bahwa empat persen bayi yang disusui ibunya punya masalah perilaku di kemudian hari. Sementara 16 persen yang diberi susu formula mempunyai masalah perilaku. Artinya, pemberian ASI tetap lebih baik dari susu formula.

Sejumlah proyek penelitian telah dilakukan Universitas Oxford, Essex dan York, bersama-sama dengan Universitas College London. Mereka sampai kepada kesimpulan bahwa menyusui berdampak pada perilaku anak.

Mereka menggunakan data dari Cohort Millenium yang melakukan survei terhadap bayi yang lahir di Inggris selama periode 12 bulan, yaitu antara tahun 2000 dan 2001. Lebih dari 10.000 pasang ibu dan bayi ambil bagian dalam survei tersebut. Mereka diwawancarai saat bayi berusia sembilan bulan dengan selang dua tahunan. Para peneliti meminta orang tua untuk mengisi kuesioner guna menilai potensi kesulitan perilaku anak-anak mereka. Pertanyaan mencakup masalah-masalah emosional seperti kecemasan, hiperaktif, kegelisahan, dan masalah perilaku seperti berbohong dan mencuri.

Bila dikaitkan dengan hasil penelitian tersebut diatas, maka ada dugaan bahwa meningkatnya kriminal ada kaitannya dengan tingkat pemberian ASI yang masih rendah. Hal ini harus kita cermati dengan serius jika kita berharap mempunyai generasi penerus yang berkualitas sesuai dengan UU nomor 23/2002 tentang perlindungan anak.

Kampanye ASI ekslusif harusnya semakin gencar, semoga para ibu dan calon ibu memahami hal ini. Pada akhirnya, perjuangan seorang ibu untuk menyusui sangat menguntungkan, bukan hanya pada jangka pendek (hemat biaya), namun memiliki keuntungan jangka panjang yang sangat mahal, yaitu ibu dan anak tidak menderita obesitas, penyakit degeneratif serta menekan kriminalitas. Semoga.

* Pengurus pusat persatuan ahli gizi Indonesia (PERSAGI), dan staf pengajar Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com