KOMPAS.com - "Infertil" atau kurang subur sering dimaknai sebagai urusan kaum wanita. Padahal, kaum pria dan wanita sama-sama juga berpotensi menjadi penyebab momongan tak kunjung hadir. Dengan kata lain, infertil adalah persoalan pasangan.
Faktanya, dalam 50 tahun terakhir tingkat kesuburan pria terus berkurang. Pria dewasa ini memiliki tingkat kesuburan separuh dari yang dimiliki pria yang hidup pada dasawarsa 60-an. Infertilitas pria juga terus menurun sampai dua persen tiap tahunnya.
Secara umum dokter menyebutkan bahwa jika suatu pasangan tidak kunjung hamil, sepertiganya adalah adanya masalah pada organ reproduksi wanita, sepertiga karena gangguan pada tubuh pria dan sepertiganya gabungan dari kedua faktor itu.
Dalam sebuah penelitian di Inggris terhadap 708 pasangan yang kurang subur ditemukan kelainan pada sperma sebagai penyebab utama infertilitas.
Lantas, apa saja yang bisa membuat sel sperma berenang lebih lambat, memiliki bentuk yang abnormal sehingga tidak bisa membuahi sel telur? Penyebabnya bisa karena faktor genetik tapi juga bisa dipicu oleh gaya hidup. Berendam di air panas bukan satu-satunya penyebab, masih ada beberapa penyebab kelainan pada sperma lain yang mungkin belum Anda ketahui.
Kelainan genetik
Mutasi genetik yang menyebabkan hilangnya pelapis karbohidrat di sekitar sperma akan mengurangi kemampuan berenang sperma. Jika seorang pria mewarisi gen mutan ini dari ayahnya atau ibunya, mereka akan sulit menghamili.
Obesitas
Kegemukan berlebih akan memengaruhi kesehatan tubuh, termasuk setiap sel-sel tubuh.
Pekerjaan Beberapa bidang pekerjaan yang menyebabkan Anda duduk lama akan menyebabkan jumlah sel sperma berkurang karena meningkatnya temperatur skrotum.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.