Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memetakan Kondisi Gizi Anak Indonesia

Kompas.com - 24/10/2011, 07:41 WIB

Bekerjasama dengan Frisian Flag Nutrition Institute, PERSAGI melakukan SEANUTS yang diluncurkan sejak awal Januari 2011. Menurut Anton Susanto, corporate communication manager Frisian Flag Indonesia, studi tersebut merupakan inisiatif Royal FrieslandCampina, induk perusahaan Frisian Flag Indoensia, sebagai upaya untuk memahami secara mendalam status gizi dan pola makan anak-anak Asia Tenggara.

"Pada dasarnya kami ingin memperoleh pemahaman mengenai status gizi anak dan kami ingin menghadirkan produk yang paling cocok dengan status gizi anak-anak saat ini," katanya dalam acara yang sama.

SEANUTS dilakukan di empat negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia pengambilan sampel secara nasional dilakukan di 48 kabupaten di 25 provinsi dengan 7.200 responden anak usia 6 bulan sampai 12 tahun.

Pengukuran rinci

Menurut Sandjaja, SEANUTS merupakan studi gizi paling komperhensif pertama di Indonesia. "Selain melakukan pemeriksaan anthropometry kami juga melakukan pengambilan sampel darah untuk mengetahui status gizi anak," katanya.

Secara umum aspek yang dinilai dalam SEANUTS meliputi, status gizi dan pertumbuhan anak melalui komposisi anthropotmetry dan tubuh, asupan makanan dan pola makan menggunakan aktivitas fisik, konsenstrasi serum lipid dan serum mikronutrien, kepadatan tulang anak menggunakan teknik ultrasound kualitatif, serta fungsi pengembangan dan kognitif anak.

Untuk pengukuran aktivitas fisik, setiap anak yang menjadi responden dipasangi pedometer untuk mengetahui jumlah langkah anak dalam satu hari sehingga bisa diketahui tingkat pengeluaran kalori anak. Sementara itu untuk mengetahui asupan makanan dan pola makan, tim peneliti terjun ke rumah-rumah melakukan wawancara pada ibu atau ayah responden.

"Metodologi survei ini sudah sesuai dengan standar internasional karena kami ingin menyajikan informasi yang data dan validitasnya tidak bisa dipertanyakan lagi," imbuhnya.

Nantinya, semua data yang dikumpulkan dari studi gizi ini akan diproses dan dianalisa oleh para ilmuwan dari PERSAGI. Studi yang menghabiskan dana Rp 9,5 Miliar di Indonesia ini rencananya akan selesai dan diumumkan hasilnya pada triwulan kedua tahun 2012.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com