Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelainan Refraksi Mata

Kompas.com - 25/10/2011, 06:51 WIB

Malah, lanjut dokter mata ini, jika kacamata tidak dipakai akan memunculkan kelelahan mata, sering mengeluh pusing atau sakit kepala. Akibatnya, produktivitas kerja yang bersangkutan akan menurun.

Khusus pada anak-anak, penundaan pemberian kacamata dapat menimbulkan mata malas. Retina matanya tidak terlatih sehingga penglihatannya tetap tidak baik walaupun sudah memakai kacamata, lensa kontak, atau operasi.

Sebaliknya, sering muncul pertanyaan, apakah penggunaan kacamata bisa menghambat, mengurangi, atau menghilangkan minus/plus? Menurut Iwan Sovani, kacamata hanya alat bantu supaya dapat melihat jauh atau dekat dengan jelas.

Berubah-ubah

Kelainan refraksi dapat berubah-ubah, terutama pada masa pertumbuhan. Kondisinya menjadi relatif stabil saat usia lebih dari 18-20 tahun. Apabila mata minus/plusnya berubah, kacamata juga harus diganti dengan ukuran yang sesuai.

Pada masa pertumbuhan, ukuran bola mata juga bertambah panjang. Seiring bertambah panjangnya bola mata, kelainan minus biasanya juga bertambah. Pasalnya, retina makin meninggalkan titik fokus di depannya.

Kelainan plus dapat berkurang hingga hilang atau menjadi minus karena retina semakin mendekati titik fokus di belakangnya. Selain menggunakan kacamata, kelainan refraksi dapat diatasi menggunakan lensa kontak atau Lasik (bedah laser).

Anak-anak

Penglihatan mata anak sempurna setelah berusia tiga tahun. Pada umur itu, pemeriksaan penglihatan dapat dilakukan terutama jika ada kelainan tampak, atau keluarga berkacamata. Pemeriksaan tak perlu menunggu anak bisa membaca.

Tanda-tanda anak punya kelainan mata, yakni apabila melihat televisi selalu dalam jarak dekat. Membaca buku dalam jarak dekat, melihat jauh dengan mata memicing, dan ada juling ke arah luar ataupun dalam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com