Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bantu Korban Gempa Turki 1 Juta Dollar AS

Kompas.com - 02/11/2011, 22:01 WIB
Orin Basuki

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan senilai 1 juta dollar AS (sekitar Rp 8,8 miliar) kepada Pemerintah Turki untuk membantu korban gempa bumi di negara itu. Bantuan bersumber dari dana siap pakai yang dikelola Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Bantuan diserahkan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono kepada Dubes Turki Murat Adali. Bantuan ini diberikan karena Pemerintah Turki telah meminta bantuan internasional," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu (2/11/2011).

Menurut Sutopo, Turki telah meminta bantuan internasional berupa tenda, rumah prefabrikasi, dan kontainer. Atas dasar itu, pada 31 Oktober 2011, Kementerian Urusan Uni Eropa, Uni Eropa, dan Bulan Sabit Merah Turki menandatangani kesepakatan hibah untuk penyediaan sekitar 1.200 unit perumahan sementara.

Rumah ini mengakomodasi 6.000 orang yang menjadi tunawisma setelah gempa di Provinsi Van. Hingga saat ini, bantuan internasional untuk Turki sudah terkumpul 63,44 juta dollar AS. Itu sudah termasuk 50 juta dollar AS yang disumbangkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

Gempa bumi di Provinsi Van, Turki, menyebabkan 601 orang meninggal dunia, luka-luka 1.352 orang, dan bangunan hancur 2.262 unit.

Saat ini, cuaca tetap dingin, suhu bervariasi dari 6 derajat celsius pada siang hari hingga minus 2 derajat celsius pada malam hari.

Sampai saat ini, terjadi 1.792 gempa susulan di daerah yang terkena. Bantuan darurat terus meningkat dari hari ke hari dan saat ini ada tiga lokasi distribusi di kota. Kehidupan di Provinsi Van kembali normal dengan toko-toko dan pasar beroperasi secara normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com