Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azizah Foundation Bantu Pasien Hidrosefalus

Kompas.com - 19/11/2011, 16:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah lembaga sosial di bilangan Kemang Timur, Jakarta Selatan, Azizah Foundation, menyatakan siap membantu biaya pengobatan medis para penderita hidrosefalus. Tidak hanya berwujud finansial, mereka pun menyediakan jasa pendampingan dan konsultasi kesehatan sebelum maupun sesudah operasi.

Konsultan penanganan hidrosefalus Yayasan Azizah (Azizah Foundation) dr Mariana menjelaskan, sebagai unit informal, mereka telah memberikan bantuan biaya kepada keluarga penderita sejak 2002 . "Sampai saat ini sudah lebih dari 80 pasien yang kami tangani," kata Mariana kepada KOMPAS.com, Sabtu (19/11/2011).

Setelah sekian lama membantu penderita penyakit dengan potensi ratio menimpa satu dari 1.500 kelahiran bayi, Hani Yahya Assegaf, pioner Azizah Foundation memutuskan pendirian lembaga berbadan hukum resmi. Meskipun sebagai lembaga nirlaba, Azizah Foundation telah berdiri pada 2009 , namun sebagai badan hukum Azizah mendapat status resmi pada 15 Juni 2011 dengan keluarnya pengesahan Departemen Hukum HAM.

Hidrosefalus adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebrospinal) yang mengakibatkan membesarnya kepala dan menekan jaringan otak dan saraf-saraf di sekitarnya.

Penyebab penyakit yang menimba anak-anak ini terbagi atas dua, yaitu gangguan perkembangan janin dalam rahim (congenital) dan infeksi yang terjadi saat ibu mengandung.

Sayangnya, hidrosefalus belum menjadi salah satu penyakit yang mendapat perhatian serius di negeri ini. Padahal, keterlambatan penanganan bisa menyebabkan kecacatan dan kematian penderita.

Sebagai suatu lembaga, Azizah Foundation berupaya memberi perhatian lebih pada penanganan penyakit yang secara fisik tampak dalam bentuk pembesaran kepala tersebut. "Soalnya lagi, penyakit ini rentan dialami kaum miskin," kata Mariana.

Kurangnya asupan gizi dan pola hidup yang kurang sehat, lanjutnya, adalah penyebab munculnya hidrosefalus pada warga kurang mampu.

Atas dasar itu, pendiri sekaligus ketua Azizah Foundation Hani Yahya Assegaf lantas menggagas pendirian lembaga informal yang secara khusus memberi perhatian pada penderita hidrosefalus. Hani Yahya memiliki putra yang sebelumnya menderita hidrosefalus.

"Berkat penanganan yang tepat dan dini, anaknya sekarang tampak sehat, normal diusia 13 tahun dan berprestasi di sekolahnya," ungkap Mariana.

 

Dari profit bisnis

Menyadari pentingnya penanganan dini dan tepat terhadap penderita, Hani sebagai pengusaha sukses pun tergerak menyisihkan sebagian profit perusahaannya khusus sebagai dana bantuan bagi para penderita hidrosefalus dari kalangan kurang mampu. "Hitung-hitung ini semacam CSR (corporate social responsibility) perusahaannya," jelas Mariana.

Irawan Hardim, pengurus Azizah Foundation menambahkan, sejak 2002 mereka aktif membantu para penderita hidrosefalus terutama yang ditangani dua rumah sakit pemerintah, RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, dan RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan.

"Sekarang kalau ada penderita hidrosefalus yang perlu bantuan, orang RSCM pasti langsung hubungi kami," terang Hardim.

Sejauh ini, sudah 70-an pasien yang mendapat bantuan dana dari Azizah. Bantuan tersebut bisa berwujud biaya transportasi hingga seluruh biaya operasi.

"Kebanyakan datang dari sekitar Jabodetabek dan wilayah Jawa," kata Ahmad Faizal, pria berkursi roda yang menjadi pegiat yayasan.

Sebagai orang yang bertemu dan melihat langsung kehidupan keluarga penderita hidrosefalus, Ahmad sudah mengidentifikasi beberapa daerah yang memiliki banyak penderita penyakit dengan ciri pembuluh darah di kulit kepala melebar dan terlihat jelas.

"Daerah pedalaman Jawa Barat, sekitar Malang, Jawa Timur, dan terutama di pedalaman Kalimantan jumlahnya lumayan tinggi," kata Ahmad.

Dengan status badan hukum resmi, Azizah Foundation ingin mengembangkan perhatiannya ke seluruh wilayah Tanah Air. Karena belum memiliki cabang di daerah, mereka lebih mengandalkan penyebaran informasi secara online melalui website resmi www.azizahfoundation.com .

Jejaring sosial juga dimanfaatkan untuk mengomunikasikan visi-misi dan membagi informasi seputar hidrosefalus. Akun Facebook dan Twitter telah dibuka pegiat Azizah, masing-masing, www.facebook.com/azizahfoundation dan twitter@yayasanazizah .

Berkat penyebaran informasi yang intens, dalam waktu singkat sudah terdaftar 200 -an penderita hidrosefalus dari berbagai daerah yang membutuhkan bantuan. Lonjakan angka pasien ini tak urung membuat pihak yayasan harus memikirkan persiapan lebih matang.

Pasalnya, selain biaya yang perlu disiapkan mencapai nilai miliaran, mereka juga harus mempersiapkan rumah persinggahan. Rumah tersebut sekaligus juga berfungsi sebagai tempat penampungan sementara keluarga pasien sekaligus klinik penyuluhan penanganan pasca operasi.

Irawan juga mengajak pihak-pihak yang ingin memberikan perhatian bagi para penderita hidrosefalus untuk bergabung dengan Azizah Foundation atau berpartisipasi dengan menyumbangkan bantuan dana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com