Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengetahuan HIV/AIDS Mendesak Masuk Kurikulum

Kompas.com - 01/12/2011, 14:30 WIB
Ratih Prahesti Sudarsono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Anggota Komisi X DPR RI Rohmani mengatakan, pengetahuan tentang HIV/AIDS perlu dimasukkan dalam kurikulum sekolah dan perguruan tinggi. Sebab, faktanya penularan HIV/AIDS meningkat pada kelompok usia produktif.

"Ini sangat mendesak dan penting agar anak didik paham. Pengetahuan dan pemahaman tentang HIV/AIDS ini mendesak untuk diketahui pada anak bangsa ini," kata Rohmani, sebagaimana dalam surat elektonikanya, pada Kamis (1/12/2011) siang.

Menurut Rohmani, masalah HIV/AIDS itu harus menjadi perhatian bersama, apalagi mengingat penderitanya banyak pada usia produktif. Ia yakin, jika pengetahuan dan masalah HIV/AIDS dipahami dengan baik dan utuh, penularan penyakit ini dapat ditekan.

"Selama ini pengetahuan remaja masih rendah terhadap hal tersebut. Mereka hanya tahu itu berbahaya. Tapi bagaimana informasi lebih dalam itu belum tersedia bagi anak-anak muda. Perluasan pengetahuan ini perlu dimasukkan melalui kurikulum pendidikan," tekannya.

Rohmani melihat merebaknya kasus HIV/AIDS pada usia produktif karena selama ini pemerintah abai terhadap kelompok usia muda ini. Mereka sangat rentan tertular karena minimnya pengetahuan mereka terkait bahaya dan metode penularannya. Belum lagi rendahnya mata pelajaran etika dan moral di lembaga pendidikan.

"Pemaknaan nilai-nilai moral dan pengetahuan tentang HIV AIDS harus dipadukan. Tidak bisa jalan sendiri-sendiri," kata Rohmani.

Di samping itu, politikus asal Brebes itu memandang bila pengetahuan HIV/AIDS dimasukkan dalam kurikulum maka diskriminasi terhadap penderitanya bisa berkurang. Selama ini masih ditemui adanya diskriminasi. Dengan adanya pemahaman yang utuh maka masyarakat bisa melihat hal ini lebih bijaksana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com