Hermi Zulkarnain (40), orangtua siswa Kelas XI SMAN 4 Depok, mengkhawatirkan adanya kesengajaan untuk meredam informasi sebenarnya. ”Jika informasinya diredam, bagaimana bisa mengantisipasi sebaran virus hepatitis,” kata Hermi.
Yenti (49), orangtua siswa Kelas X SMAN 4 Depok yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina, mengatakan, dirinya sudah menyampaikan hasil uji laboratorium kepada pihak sekolah. ”Saya orangtua ke-21 yang memberikan laporan kepada sekolah. Saya heran, mengapa tidak ada informasi yang jelas dari pihak sekolah kepada publik,” ujarnya.
Hasil uji laboratorium enam siswa di RS Hermina juga menunjukkan positif terserang hepatitis A.
Kepala Sekolah SMAN 4 Depok Dede Agus menegaskan, tidak ada upaya untuk menyembunyikan informasi. Dia mengaku sudah menerima hasil uji laboratorium dari sejumlah orangtua murid, tetapi data tersebut sudah diserahkan kepada tim medis posko kesehatan dari Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Tapos. ”Saya tidak berhak mengumumkan hasil uji lab. Yang berhak mengumumkan dokter,” ujarnya.
Dede menyebutkan, sampai Sabtu sore sudah 38 siswa yang dirawat di rumah sakit, antara lain di RS Bhakti Yuda, RS Sentra Medika, RS Gatot Subroto Jakarta, RS Polri Jakarta, RS Hanasah Graha Aviah, RS Simpangan, RS Hermina, dan RS Mitra Keluarga.