Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Es Krim yang Bikin Hangat

Kompas.com - 25/12/2011, 09:40 WIB

Menurut Ibu Kardi, dirinya juga pernah mencoba dengan kunyit asam. Dengan cara pembuatan yang sama. Jadilah es krim kunyit asam yang juga tak kalah enaknya.

Dengan keunikan rasa dari beras kencur dan kunyit asam memang membuat es krim ini menjadi istimewa. Selama ini bisa jadi orang sudah bosan dengan rasa es yang itu-itu saja: cokelat, alpukat, vanila.

Sayangnya es krim beras kencur ini belum dipasarkan dengan kemasan yang kecil. Kardi hanya membuatnya berdasarkan pesanan, misalkan untuk pesta pernikahan, acara arisan dengan kemasan termos yang besar untuk 300-400 orang. Dijual dengan harga Rp 750.000 per termos.

"Ke depannya kami ingin juga membuat dalam kemasan kecil. Biar banyak orang yang bisa mencicipinya," kata Ibu Kardi.

Sejarah es krim

Menurut cerita, es krim sudah mulai dikenal sejak zaman Romawi saat diperintah oleh Kaisar Nero. Ini terbukti dari catatan sejarah yang menceritakan detil sebuah pesta. Salah satu hidangannya adalah es yang diambil dari penggunungan dengan dihiasi buah-buahan.

Tapi yang paling awal mengenalkan es krim dengan bentuk seperti sekarang adalah Kaisar Tang dari Dinasti Shang, China. Kaisar Tang adalah raja yang memiliki cita rasa tinggi terhadap makanan dan minuman.

Masakan China di masa itu betul-betul dibuat menjadi masakan kelas dunia. Para juru masak terbaik dari seluruh China dikumpulkan, mereka diberikan jenjang atau tingkat keahlian.

Teknik memotong dan menggoreng jadi sebuah kebanggaan bagi para ahli juru masak China. Ketika disajikan es yang diambil dari salju yang turun, kaisar tidak segera menyantap begitu saja es yang tersedia.

Kaisar meminta agar es dicampur dengan susu sapi, tepung, dan sedikit kapur barus. Adonan ini diaduk hingga membentuk krim. Mulailah dikenal di kalangan istana es krim yaitu es yang berupa adonan beberapa bahan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com