Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Si Kecil Kejang Demam

Kompas.com - 26/01/2012, 08:44 WIB

KOMPAS.com - Kejang demam bisa dialami anak ketika demam. Tubuh anak kejang-kejang dan tampak kaku, nafasnya terganggu, bola matanya berputar atau mendelik ke atas, dan anak tak berespons dalam beberapa saat. Namun, tidak semua anak mengalaminya. Ada anak yang suhu demamnya mencapai 41 derajat Celcius masih tak apa-apa, tetapi ada juga yang baru 38,5 derajat Celcius saja sudah kejang demam. Jadi, tak ada patokan suhu tubuh yang menyebabkan anak menjadi kejang.

Biasanya, kejang demam bersifat turunan atau genetik. Bila ibu atau bapaknya pernah mengalami kejang saat kecil, kemungkinan besar kejang demam dapat terjadi pada anaknya. 

Lama berlangsungnya kejang demam sekitar 1-3 menit, ada juga yang terjadi hanya beberapa detik. Kejadiannya bisa hanya satu kali, bisa juga berulang beberapa kali bergantung pada penyakitnya. Pada kejang demam sederhana, kejang hanya terjadi sekitar 30 detik. Selesai kejang, anak tetap sadar. Sementara pada kelainan atau gangguan pada otak, kejangnya terjadi lebih lama (10-30 menit). Setelah kejangnya berhenti, anak dalam kondisi tidak sadar.

Kejang demam sederhana tak berdampak apa-apa pada anak. Lain hal bila kejang hingga berkali-kali, bisa menyebabkan sel-sel otak menjadi rusak. Pasalnya, saat kejang, otak mengalami kekurangan oksigen. Maka itulah, penting bagi orangtua untuk mencegah agar anak tidak kejang. Jikapun anak mengalami kejang demam, cukup terjadi satu kali dan tidak berulang.

Bila memang ada riwayat kejang dalam keluarga atau anak pernah mengalami kejang demam, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian orangtua. Di antaranya:
* Lakukan antisipasi. Saat anak demam, segera berikan obat penurun panas, meski demamnya baru 38 derajat Celcius. Jika tak ingin ambil risiko kejang, bisa juga memberikan obat antikejang lewat oral. Untuk itu, orangtua perlu mempunyai persediaan obat antikejang yang ditaruh di kulkas. Obat ini bisa digunakan sewaktu-waktu saat anak kejang.

* Saat anak kejang, bersikaplah tenang.
Lakukan beberapa hal ini:
1. Letakkan anak di tempat tidur dengan lingkungan sekeliling yang aman, tidak ada benda keras atau tajam yang bisa membahayakan.
2. Miringkan bagian kepalanya agar bila muntah atau ada ludah, tidak sampai tertelan dan membuatnya tersedak.
3. Jangan masukkan sesuatu ke dalam mulutnya, seperti makanan, minuman, atau obat penurun panas sekalipun, karena tindakan ini bisa membuat anak tersedak. Kalaupun ada makanan di dalam mulutnya, segera keluarkan.
4. Usahakan anak bisa bebas bernafas. Longgarkan ikatan bajunya atau buka bajunya.
5. Kompres hangat tubuhnya. Jika ada persediaan obat antikejang, berikan lewat rectal (dubur).
6. Segera mencari pertolongan dengan membawanya ke dokter terdekat.

* Perhatikan usia anak saat terjadi kejang.
Bila kejang terjadi pada anak sebelum usia enam bulan, biasanya ditemukan kelainan pada otak. Kondisi ini perlu pemeriksaan lebih spesifik. Sebaiknya anak segera dibawa ke dokter untuk mengetahui penyebab kejang.

(Tabloid Nakita/Dedeh Kurniasih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com