Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memetik Pelajaran dari Ambisi "Angry Birds"

Kompas.com - 26/01/2012, 19:15 WIB

Contohnya, Angry Birds memerlukan waktu hingga delapan bulan hanya untuk mengonsep game tersebut, termasuk dalam hal karakter game. Dan game tersebut benar-benar sempurna dan siap dipasarkan kepada khalayak baru pada konsep game yang ke-42.

Ia juga mengatakan, pilihan warna merah pada burung utama dan ikon Angry Birds bukan kebetulan. Mereka mencoba berbagai warna dan akhirnya sampai pada kesimpulan kalau merah paling menarik.

Karakter burung di Angry Birds pun awalnya muncul dalam game lain buatan salah satu pengembang Rovio. Karakter yang menarik itu kemudian dicomot dan dipindahkan ke gameplay berbeda. Lahirlah Angry Birds.

Vesterbacka menyarankan untuk membuat game, pengembang harus memiliki hasrat (passion). Jika tidak cocok dengan passion-nya, ganti sampai ada game yang cocok.

Hal itu juga berlaku pada pengembang aplikasi atau startup lainnya, tidak hanya di dunia aplikasi game. "Saya dulu juga pemain game (gamer) sejak kecil. Tapi saya lupa umur berapa saya mulai bermain game," katanya.

Sosialisasikan Game

Agar bisa dikenal masyarakat, Vesterbacka mengaku harus memasarkan game yang diciptakannya sendiri. Cara yang dilakukan, salah satunya adalah melalui situs jejaring sosial.

Hingga saat ini, Angry Birds memiliki penggemar (fans) di Facebook sekitar 20 juta orang. Dengan jumlah penggemar tersebut, game Angry Birds akan secara mudah disosialisasikan kepada pengguna game yang lain.

Untuk bisa sukses, Vesterbacka mengaku Angry Birds harus diperbincangkan di manapun dan kapanpun. Media sosial menjadi salah satu cara untuk bisa disosialisasikan secara gratis.

Tapi, bila ingin serius, maka pengembang harus menyewa jasa public relation (PR) agar dapat disosialisasikan secara terorganisir.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com