Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Bisa Serang Siapa Pun

Kompas.com - 14/02/2012, 09:38 WIB

Oleh  : M Zaid Wahyudi

Tubuh manusia tersusun atas miliaran sel. Dalam perjalanan, pertumbuhan sel-sel itu bisa menjadi tak terkendali dan mengganas sehingga menjadi sel kanker. Kondisi ini membuat kanker dapat menyerang siapa pun.

 ”Sel kanker ada di setiap tubuh manusia,” kata Ketua Perhimpunan Dokter Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) Prof Arry Haryanto Reksodiputro di sela-sela Kongres Nasional Perhompedin I di Jakarta, awal Februari.

Setiap sel memiliki tugas berbeda, tergantung dari jaringan dan organ yang dibentuknya. Pertumbuhan sel dikendalikan oleh gen dalam inti sel. Gen inilah yang memastikan pertumbuhan sel terjadi secara terkontrol, mulai dari waktu untuk berkembang biak, waktu bagi sel untuk berhenti bereproduksi, menempatkan diri pada tempat yang semestinya, hingga menghancurkan diri sendiri jika terjadi kerusakan.

Menurut Pusat Penelitian Kanker Inggris (Cancer Research UK), setiap sel memiliki kemampuan berkembang biak dengan membelah diri hingga 50-60 kali sebelum akhirnya mati. Jika perkembangbiakan sel salah, tidak mengikuti mekanisme seharusnya, sel akan membunuh diri sendiri (apoptosis).

Namun, tidak semua proses sel normal dapat berlangsung. Jika terjadi perubahan atau mutasi gen, sel akan membentuk protein tertentu yang membuatnya tak bisa menghancurkan diri sendiri. Kerusakan ini juga membuat sel terus berkembang biak meski sudah melebihi kapasitas maksimum membelah diri dan tidak terikat dengan kode atau sinyal dari sel sejenis.

Sel-sel yang tidak normal ini terus berkembang makin banyak dan membesar, hingga membentuk tumor. Wujud tumor umumnya berupa benjolan tak semestinya pada tubuh.

Benjolan ini dapat bersifat jinak ataupun ganas. Tumor menjadi jinak karena selnya diselimuti sejenis kapsul yang membuat sel abnormal itu tidak menyebar. Jika pelindung sel abnormal tak ada, sel akan menyebar ke berbagai bagian tubuh melalui aliran darah dan sistem getah bening.

”Untuk tahu sel abnormal itu bersifat jinak atau ganas, hanya bisa ditentukan di laboratorium patologi anatomi,” kata dokter kanker anak dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Edi Setiawan Tehuteru, pertengahan Januari.

Saat tumor semakin membesar, inti sel akan semakin jauh dari aliran darah. Kondisi ini mengancam keberlangsungan sel karena untuk bertahan hidup, sel butuh makanan dan oksigen dari aliran darah. Karena itu, sel kanker akan merangsang sel normal di sekitarnya untuk membentuk pembuluh darah baru sehingga aliran darah tetap bisa diterima sel kanker.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com