”Inilah yang membuat tubuh penderita kanker kurus karena pasokan zat gizinya diambil sel kanker,” kata Edi.
Mutasi gen
Perubahan gen yang membuat sel tumbuh tak semestinya dapat dipicu oleh berbagai hal. Faktor risiko kanker antara lain faktor keturunan (genetik), usia, bahan kimia, virus, dan radiasi.
Jika dalam tiga generasi keluarga ada dua anggota keluarga yang menderita kanker, anggota keluarga lain lebih besar risikonya terkena kanker.
Contoh bahan-bahan kimia yang memicu kanker (zat karsinogenik) ada di asap rokok. Namun, tidak semua perokok akan terkena kanker paru karena penyebab kanker tidak tunggal.
Adapun virus penyebab kanker tidak bekerja seperti virus yang menimbulkan infeksi pada penyakit lain. Virus seperti human papillomavirus (HPV) yang memicu kanker serviks akan merusak sistem genetika pada sel sehingga sel tumbuh menjadi sel kanker.
Radiasi yang memicu kanker dapat berasal dari sinar matahari atau radiasi nuklir dari sumber alami ataupun buatan.
Usia menjadi faktor risiko besar kanker. Seiring dengan bertambahnya usia, kemungkinan kesalahan genetika semakin besar. Pada saat bersamaan, faktor-faktor pemicu kanker lain juga lebih mudah menyerang.
Pusat Penelitian Kanker Inggris menyebutkan, ada sekitar 200 jenis kanker yang dibedakan berdasarkan jenis atau tipe sel. Satu sumber penyebab kanker akan menimbulkan satu jenis kanker tertentu dan tidak memicu kanker jenis lain. Misalnya, rokok akan memicu kanker paru, tetapi ia tidak akan memicu kanker kulit (melanoma). Begitu pula sebaliknya.
Meski demikian, tidak mudah bagi sel normal untuk berubah menjadi sel kanker. Pusat Penelitian Kanker Inggris menyebutkan, minimal dibutuhkan enam kali mutasi yang berbeda sebelum menjadi sel kanker.