MANOKWARI, KOMPAS.com — Minuman keras dan kemiskinan menjadi penyebab masih tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga di Manokwari, Papua Barat. Rendahnya kesadaran laki-laki untuk menghargai dan menghormati hak-hak istrinya menjadi faktor pemicunya.
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Manokwari Yuliana Numberi, selama tahun 2011, tercatat 35 laporan kasus KDRT. ”Jumlah laporan kasus KDRT tahun 2011 meningkat dibandingkan tahun lalu,” kata Yuliana, Jumat (16/3/2012), di Manokwari.
Penyebab kekerasan yang menimpa perempuan di Papua adalah kebiasaan suami mereka minum minuman keras dan mabuk. Akibat mabuk, lelaki suka bertindak sesuka hati, marah-marah, dan memukul istrinya.
Untuk mengurangi tindakan KDRT, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Manokwari telah menyosialisasikan pentingnya pelaporan kasus yang terjadi di masyarakat. Harapannya agar suami tidak lagi mengonsumsi minuman keras dan kaum laki-laki bisa menghargai perempuan.
Yuliana berharap, angka kejadian KDRT menurun seiring dengan gencarnya sosialisasi yang dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.