Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Banjir Ancam Jakarta

Kompas.com - 04/04/2012, 02:34 WIB

Ribuan rumah warga terendam air dan aktivitas perekonomian terganggu, seperti di kawasan Pondok Labu, Kemang Selatan, Cipulir, dan Kebayoran Lama di Jakarta Selatan. Luapan Kali Pesanggrahan di Jakarta Barat menyebabkan ratusan rumah di wilayah Pos Pengumben, Joglo, dan Kedoya terendam hingga ketinggian lebih dari 1 meter.

Hingga Selasa sore, banjir masih menggenangi wilayah RW 07 Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, dan RW 03 Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan.

Luapan terusan Kali Pesanggrahan merendam sedikitnya sembilan RT di RW 05, Kedoya Selatan, hingga setinggi pinggang orang dewasa. Ada sekitar 7.000 jiwa yang bermukim di wilayah itu dan terkena dampak banjir. Menurut Ketua RT 15 Tumijan, air mulai masuk rumah warga sekitar pukul 06.00 dan terus naik.

Di Tangerang Selatan, kawasan Pamulang dan Bintaro dilaporkan terlanda banjir. Di Kota Tangerang, sebagian Karang Tengah dan Ciledug terendam air. Banjir di beberapa wilayah Ibu Kota yang menyebabkan 900 orang mengungsi ini diperkirakan terus terjadi karena curah hujan masih sangat tinggi.

Lalu lintas kacau

Sepanjang Senin malam hingga Selasa siang, lalu lintas di Jakarta juga terganggu. Di sejumlah ruas jalan utama dari kawasan sekitar Jakarta ke pusat Ibu Kota terdapat genangan.

Sebagian Jalan Raya Pos Pengumben di Jakarta Barat, Jalan Ciledug Raya, tepatnya di depan Pasar Cipulir, dan Tanah Kusir di Jakarta Selatan, tergenang air. Ruas Jalan Joglo Raya di tepi Kali Gebyuran, Jakarta Barat, tidak bisa dilewati kendaraan karena air cukup tinggi.

Di Pasar Cipulir, aktivitas perdagangan terganggu luapan Kali Pesanggrahan yang menggenangi lahan parkir dan lantai bawah kompleks bangunan. Hingga Selasa sore, genangan masih stabil dan sebagian lantai bawah pasar pun ditutup.

Rel kereta antara Stasiun Tanah Abang dan Pondok Ranji pun terendam. Akibatnya, perjalanan kereta terhenti, bahkan hingga dua kali. ”Air menggenang setelah hujan lebat turun. Kemungkinan genangan tidak hanya disebabkan hujan, tetapi juga limpasan air dari sekitar rel,” ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Mateta Rijalulhaq.

PT KAI memilih menghentikan perjalanan kereta setelah genangan mencapai lebih dari 10 cm karena dikhawatirkan air akan membuat tanah dan rel turun sehingga membahayakan perjalanan kereta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com