Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radiasi pada Orang Gemuk Lebih Tinggi Saat "CT Scan"

Kompas.com - 16/04/2012, 08:01 WIB

KOMPAS.com - Prosedur CT scan atau metode diagnosis dengan menggunakan x-ray (sinar X) mungkin saja menimbulkan risiko tambahan bagi pasien obesitas dan kelebihan berat badan. Pasalnya, orang dengan obesitas akan mendapatkan paparan radiasi lebih banyak daripada orang dengan berat badan normal. Mereka yang bertubuh gemuk atau tambun memang membutuhkan dosis radiasi yang lebih besar untuk dapat menghasilkan gambar CT scan.

Demikian hasil temuan para ahli dari Rensselaer Polytechnic Institute, Troy, Amerika Serikat yang dipublikasikan dalam journal Physics in Medicine & Biology.

Peneliti menyampaikan, maksud tujuan mereka menggagas riset ini adalah untuk lebih memahami bagaimana radiasi CT scan dapat mempengaruhi tubuh pada pasien dengan obesitas.

Dalam riset terbarunya, para peneliti melakukan penyinaran pada 10 laki-laki dan perempuan yang mewakili orang-orang dari berbagai tipe tubuh, mulai dari normal sampai obesitas. Para peneliti kemudian menghitung berapa banyak radiasi akan memasuki tubuh selama menjalani CT scan.

Dalam beberapa kasus, pada orang dengan obesitas cenderung menerima dosis radiasi lebih tinggi yakni 57 persen.

"Kami ingin mengatakan bahwa pasien obesitas menerima dosis tinggi dan kita dapat menggunakan khayalan kita untuk mengukur berapa dosis yang sesuai untuk pasien ini," kata pimpinan studi, Aiping Ding.

"Studi kami bisa menjadi referensi yang baik untuk ahli radiologi," tambahnya.

Terkait dengan temuan ini, Ding menyarankan kepada setiap pasien untuk menanyakan kepada ahli radiologi tentang risiko yang mereka hadapi ketika menjalani CT scan. Menurut Ding, pasien yang berisiko tinggi adalah mereka yang dirawat di rumah sakit dan sering menjalani pemeriksaan CT scan hampir setiap hari.

"Kita harus menyesuaikan dosis berdasarkan ukuran pasien, meningkatkan kekuatan sinar-X dan jumlah yang diterima," kata Dr Dushyant Sahani, direktur layanan pencitraan dari Massachusetts General Hospital dan seorang profesor radiologi di Harvard Medical School.

Data di AS menunjukkan, hampir 60 persen orang dewasa AS mengalami kegemukan atau obesitas. Peneliti khawatir, radiasi dapat memicu kasus kanker dan efek buruk lainnya.

Namun, Sahani, yang tidak terlibat dalam studi ini, mengatakan, kelebihan lemak tubuh pada pasien obesitas akan lebih banyak menyerap radiasi, yang berarti bahwa mereka mungkin tidak akan mendapatkan bahaya tambahan.

"Lemak tidak sensitif untuk mengalami perubahan apapun yang buruk sebagai jaringan lain," kata Sahani.

Bahkan, lanjut Sahani, jika pasien obesitas mendapat dua kali radiasi sama seperti orang yang lebih kurus pada usia yang sama, risiko kerusakan radiasi akan lebih tinggi pada orang yang memiliki berat badan lebih rendah.

CT scan digunakan untuk membuat gambar yang membagi organ-organ tubuh menjadi beberapa bagian, atau irisan. Sahani berkata, "Mereka menghasilkan gambar anatomi rinci, seolah-olah tubuh seseorang benar-benar tipis."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau