Denpasar, Kompas -
NP, anak perempuan asal Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, adalah pasien rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli yang masuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Selasa sekitar pukul 17.00 Wita.
”Kondisi klinis pasien dicurigai flu burung. Pasien dalam kondisi kritis ketika diterima di RS Sanglah (Selasa) kemarin,” kata dr I GB Ken Wirasandhi, Sekretaris Tim Penanggulangan Flu Burung RSUP Sanglah, di Denpasar, Rabu (25/4).
Diterima Selasa sore itu, NP langsung dirawat di ruang isolasi RSUP Sanglah. Namun, pada Selasa malam, NP meninggal. Jenazahnya dipulangkan kepada pihak keluarganya pada Selasa malam itu juga dengan prosedur penanganan kasus terduga flu burung. Menurut Ken, hasil pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) menunjukkan, NP positif flu burung.
Terkait kasus NP, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Dinas Peternakan Provinsi Bali mengirimkan tim petugas surveilans ke tempat tinggal NP di Kintamani, Bangli. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya secara terpisah.
Menurut Suarjaya, tim surveilans mendatangi tempat tinggal NP. Tugas tim melakukan sejumlah tindakan, antara lain verifikasi, identifikasi, dan pengambilan sampel di tempat tinggal NP dan lingkungan sekitarnya. ”Kami juga mengirimkan contoh spesimen ke Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan-Kementerian Kesehatan) Jakarta,” kata Suarjaya.
Kasus NP menjadi kasus yang kedua pasien terduga flu burung, yang meninggal, dalam tahun 2012. Februari lalu, seorang pasien anak, Why (12), meninggal dan statusnya dinyatakan kasus terduga flu burung.
Suarjaya menambahkan, kedua kasus itu menunjukkan ancaman flu burung masih ada dan nyata di Bali.
Oleh karena itu, Suarjaya mengimbau masyarakat agar mewaspadai flu burung dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.