Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasir: SBY Harus Malu

Kompas.com - 27/04/2012, 13:31 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah didesak membentuk tim khusus yang melibatkan lintas instansi untuk menginvestigasi kasus tewasnya tiga tenaga kerja asal Nusa Tenggara Barat di Malaysia serta dugaan hilangnya organ tubuh mereka. Selain itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus menuntut pemerintah Malaysia.

"Ini bentuk pelecehan terhadap bangsa Indonesia. SBY harus malu karena ada warganya yang dicuri organ tubuhnya di negeri orang. Apalagi profesi korban adalah TKI," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Nasir Djamil melalui pesan singkat, Jumat (27/4/2012).

Nasir dimintai tanggapan hasil otopsi sementara terhadap salah satu dari tiga jenazah TKI oleh tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Nusa Tenggara Barat. Menurut keluarga Herman, ada organ tubuh Herman yang hilang yakni mata, otak, jantung, dan ginjal. Kepolisian belum merilis hasil otopsi.

Nasir mengatakan, pemerintah sebaiknya memutuskan sementara hubungan diplomatik dengan Malaysia sampai ada kejelasan mengenai kasus itu.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan, pemerintah harus menyelidiki apa benar ketiga TKI itu terlibat kasus kriminal seperti yang disebutkan pemerintah Malaysia serta mengapa sampai ditembak mati.

"Atau sengaja ditembak di jalan seperti binatang hanya untuk diambil organ tubuhnya? Itu yang harus diusut. Kalau sengaja ditembak lalu diambil organ tubuhnya, maka sangat biadab," kata Tubagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com