Ikan sidat tidak akrab dengan lidah orang Indonesia. Namun, di Jepang, Eropa, dan Amerika, ikan berbentuk mirip belut ini menjadi makanan favorit.
Selain mengandung protein tinggi, 70 persen, dari berbagai literatur diperoleh informasi, ikan sidat mengandung vitamin A sebesar 4.700 IU/100 gram serta dua asam lemak omega 3, yakni asam
Di Indonesia, konsumsi lokal masih terbatas. Umumnya digunakan sebagai obat kuat.
Indonesia punya potensi tinggi karena dari 18 spesies ikan sidat di dunia, delapan spesies ditemukan di perairan Indonesia. Tiga di antaranya bersifat endemik, hanya ditemukan di perairan Indonesia, yakni jenis
Ikan sidat memiliki perilaku dan siklus hidup yang unik. Dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Solo, Agung Budiharjo, yang meneliti ikan ini selama bertahun-tahun, mengatakan, ikan ini dilahirkan di laut dalam, 200-600 meter di bawah permukaan laut. Tidak lama induk akan mati karena sidat adalah ikan air tawar. Sedangkan anak sidat yang masih dalam bentuk larva (
Saat menemukan air tawar di muara sungai, anak sidat mulai masuk aliran sungai. Proses dari laut dalam hingga menemukan muara sungai butuh 2-6 bulan. ”Tidak semua sungai dimasuki, kebanyakan yang besar saja,” kata Agung, awal April. Ia banyak meneliti ikan sidat di Sungai Progo, Yogyakarta.
Anak sidat yang berbentuk gepeng bermetamorfosis menjadi
”Saya menghitung batu telinga atau
Menjelang masa reproduksi, sidat akan kembali ke laut, tempat ia dilahirkan. Dari muara hingga ke laut dalam, sidat butuh dua bulan. Setelah melahirkan di laut dalam, induk sidat akan mati.
”Untuk budidaya sidat, yang kita tangkap adalah larvanya. Ikan ini hanya keluar pada malam hari saat tidak ada sinar bulan karena tidak suka cahaya,” kata Agung.