Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguji Cinta Pacar

Kompas.com - 01/06/2012, 11:01 WIB

Pangeran kedua, lebih berani. Dia segera ancang ancang dan berlari sekencang-kencangnya. Namun menjelang dua meter dari tembok dia berhenti. Dia pilih undur diri dari kontes ini. Dia merasa si Putri Raja ini aneh.

Beda dengan Pangeran ketiga. Sejak awal dia sudah kenal baik, bahwa Raja itu terkenal bijak, si Putri Raja namanya harum sebagai Putri yang berbudi luhur. Dia berpikir “Pasti ini hanya suatu jebakan, tidak mungkin dia akan membinasakan kami. Itu bisa membuat perang…”.

Dia segera ambil ancang-ancang dan berlari kencang hingga menabrak tembok tadi. Badannya jeblos ke dalam ruangan sebelah. Ternyata tembok itu hanyalah terdiri dari karton tebal yang mirip tembok bata.

Sang Putri Raja akhirnya berkenan menerima cinta Pangeran ketiga, sebab cintanya telah teruji.

Cinta Palsu?

Meski umumnya orang menikah bilang karena cinta, namun sebenarnya ada beberapa alasan yang lebih kuat mendorong orang menikah. Alasan itu pada dasarnya bukanlah cinta. Beberapa contoh:

Orang (terpaksa) menikah karena kadung sudah ada hubungan intim atau hamil. Sebagian lain karena status sosial dan desakan orangtua. Lainnya karena Merasa takut apa kata orang banyak kalau mereka tidak jadi nikah karena sudah lama pacaran? Meskipun  pacarnya punya kecendrungan kasar dan gemar memukul, dia tetap memaksakan diri menikah.

Ada pula yang menikah karena motif ekonomi, berharap calon pasangannya bisa menjamin masa depannya. Meski ia tahu orang itu lebih pantas ayah atau ibunya, tetap saja ngotot menikah. Sebagian lain karena dijodohkan Ortu.

Sebagian lainnya “jatuh cinta” karena sering-sering ketemu, ya akhirnya suka juga. Yang lebih serius, menikah karena berharap pasangannya bisa menjadi pengganti ayah atau ibunya. Jika alasan di atas menjadi motif Anda (akan) menikah, sebaiknya ditunda.

Kenali dengan Baik

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com