Laporan The Partnership for Maternal, Newborn, and Child Health (PMNCH) tahun 2012 menyoroti hambatan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) ke-4 dan ke-5, yaitu mengurangi kematian ibu sebesar tiga perempat dan kematian anak balita sebesar dua pertiga pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 1990.
Data dari 75 negara, yang mencakup lebih dari 95 persen kematian ibu dan anak di seluruh dunia, telah dikumpulkan dan dianalisis. Kematian ibu telah turun 47 persen selama dua dekade terakhir. Dari 75 negara, 9 negara telah berada di jalur yang benar untuk mencapai target MDG. Akan tetapi, lebih dari 25 negara lain hanya membuat sedikit sekali kemajuan.
Kematian ibu dan anak memang sudah jauh lebih sedikit, tetapi masih banyak ibu dan anak yang menderita. Sejak tahun 1990, kematian ibu menurun hampir setengahnya, bahkan di Guinea-Ekuatorial,
Meski demikian, setiap dua menit, di suatu tempat di dunia, seorang ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan dan kemungkinan bayinya yang baru lahir untuk bertahan hidup sangat rendah. Selain itu, terdapat 20-30 macam masalah medis yang signifikan dan kadang-kadang bersifat kronis terkait dengan kehamilan ibu.
Saat ini, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga medis di seluruh Indonesia baru mencapai 57 persen. Setiap tahun,
Akibat cakupan kasus kebidanan yang memiliki komplikasi dan ditangani baru 17 persen, angka kematian ibu masih 334 per 100.000 kelahiran hidup.
Suntikan steroid pada ibu sebelum persalinan prematur terbukti mampu membantu pengembangan paru janin yang belum matang dan mencegah masalah pernapasan bayi. Suntikan obat ini dapat menyelamatkan hampir 400.000 nyawa bayi per tahun di negara berpenghasilan rendah.
Namun, ternyata obat baru tersedia untuk 10 persen bayi prematur di negara berkembang, termasuk Indonesia.