Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2012, 09:44 WIB

KOMPAS.com — Ilmuwan dari Kanada berhasil mengembangkan tes gen untuk mendeteksi kanker payudara dan kanker ovarium. Tes tersebut diklaim lebih cepat, akurat, dan lebih murah dibandingkan tes yang sudah ada.

Dalam laporan di Journal of Molecular Diagnostics, tes tersebut menggunakan metode pengujian genetik untuk mengenali mutasi genetik yang disebut BRCA1 dan BRCA2, yang terkait dengan kanker payudara dan ovarium.

Menurut peneliti, standar tes yang ada sekarang ini lebih mahal dan hanya menargetkan bagian dari BRCA1 dan BRCA2.

Tes terbaru ini mengombinasikan dua teknik, yang disebut dengan rentang panjang PCR dan generasi terbaru sekuens untuk menganalisis DNA pasien kanker. Metode ini memberikan hasil yang lebih cepat dan akurat dalam mendeteksi mutasi genetik.

Cara mendeteksi kanker payudara yang direkomendasikan saat ini adalah dengan mamografi. Di negara berkembang seperti Indonesia, deteksi kanker payudara dengan mamografi masih harus dibayar sendiri oleh pasien. Selain itu, tidak semua rumah sakit memiliki alat mamografi.

Deteksi dini kanker payudara dengan mamografi bisa mendeteksi kanker dengan diameter 0,2 sentimeter. Namun, pencegahan primer yang bisa dilakukan adalah dengan memeriksa payudara sendiri setiap bulan sesudah masa menstruasi. Dengan pemeriksaan payudara sendiri secara teratur, kanker masih dapat ditemukan dalam diameter 1,2 sentimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau