Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Subsidi BBM Picu Kecelakaan Saat Mudik

Kompas.com - 25/08/2012, 17:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden RI periode 2004-2009, Jusuf Kalla, menilai bahwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi saat mudik Lebaran dipicu oleh tingginya penggunaan kendaraan roda dua. Menurutnya, musibah itu tidak akan terjadi jika pemerintah menarik subsidi bahan bakar minyak.

"Akibat subsidi kencang, subsisdi BBM bisa menimbulkan kecelakaan. Harus dikembalikan lagi di bus, kereta api di perbaiki, double trak, jadi orang nggak ingin mudik dengan motor," kata Jusuf Kalla atau biasa disapa JK di sela-sela acara PMI di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Sabtu (25/8/2012) pagi.

Menurut JK, pergerakan warga Indonesia pada momen hari raya melonjak drastis dalam waktu yang bersamaan. Hal serupa juga terjadi terutama pada saat liburan di sebagian negara di dunia, misalnya Amerika Serikat, Jepang, dan China.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut mengatakan, dalam kondisi saat ini, yang terpenting disadari adalah disiplin dari masyarakat dan kebijakan mengenai infrastruktur. Menurut JK, sinergi keduanya dapat menekan angka kecelakaan kendaraan bermotor di Indonesia. "Kedispilinan masyarakat juga harus tinggi, disiplins dan infrastruktur (diperbaiki). Harus dikembalikan lagi di bus, kereta api diperbaiki, double track," ujarnya.

Berdasarkan data hasil Operasi Ketupat 2012 sejak Sabtu (11/8/2012) hingga Selasa (21/8/2012), tercatat 638 pemudik telah meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Jumlah tersebut meningkat dibanding pada pemudik Lebaran 2011. Jumlah kecelakaan lalu lintas hingga Selasa (21/8/2012) sebanyak 3.600 kejadian, di antaranya meninggal dunia 638 orang, luka berat 994 orang, dan luka ringan 3.444 orang.

Jumlah kecelakaan terbanyak terjadi di wilayah Jawa Tengah, kemudian Jawa Timur dan Jawa Barat. Kecelakaan umumnya menimpa para pengendara sepeda motor, yakni sebanyak 3.805 pengendara. Untuk mobil penumpang sebanyak 871 kejadian dan bus sebanyak 196 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com