Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2013, 12:06 WIB

KOMPAS.com – Banyak ibu yang memilih meja operasi Caesar ketimbang bersalin normal. Dokter akan membedah dinding perut dan rahim ibu guna mengeluarkan bayi. Tujuannya, agar dapat menghindari efek nyeri saat bersalin normal. Anggapan bahwa persalinan Caesar bisa menghindari nyeri saat melahirkan boleh jadi keliru.

Saat proses persalinan boleh jadi calon ibu tidak mengalami nyeri karena mengalami pembiusan, tapi seusai melahirkan dengan operasi Caesar, ibu akan merasakan sakit yang rasa sakitnya lebih besar daripada persalinan normal.

Pasalnya, saat persalinan normal, calon ibu mengeluarkan hormon endorphin yang mampu mengurangi secara alami rasa sakit karena proses melahirkan. Sementara pada saat pelaksanaan Caesar, hormon endorphin ini tidak diproduksi, sehingga rasa nyeri yang ditimbulkan pascacaesar tidak dapat diminimalisasi oleh hormon ini.

Tak hanya itu, masa pemulihan ibu setelah persalinan Caesar bisa mencapai enam minggu, bahkan lebih. Dari sisi waktu, ibu juga akan lebih lama menanggung rasa sakit yang ditimbulkan pascacaesar. Selain itu juga ada risiko lain yang mengintai ibu melalui persalinan Caesar yakni infeksi pascabedah terutama infeksi pada saluran kencing. Infeksi ini lebih sering terjadi pada ibu yang kegemukan. Belum lagi biaya operasi Caesar juga lebih mahal dibandingkan persalinan normal.

Tak hanya itu, ada pula risiko bagi bayi yang perlu dipertimbangkan, yakni berpeluang lebih tinggi mengalami gangguan pernafasan (neonatal respiratory distress). Risiko mengidap asma juga lebih besar pada bayi melalui persalinan Caesar.

(Tabloid Nakita/Utami Sri Rahayu)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com