JAKARTA, KOMPAS -
Demikian disampaikan Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Tujuan Pembangunan Milenium (UKP-RI MDGs) Nila F Moeloek didampingi Asisten UKP-RI MDGs Diah S Saminarsih saat berkunjung ke Redaksi Kompas, Senin (4/2), di Jakarta. ”Masyarakat harus diberdayakan melalui edukasi agar mereka punya kesadaran pentingnya kesehatan,” ujar Nila.
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi di Indonesia, terutama di bagian timur.
Menurut Nila, puskesmas perlu diperkuat dengan penyebaran informasi dan pengetahuan tentang gizi, air bersih, dan sanitasi kepada masyarakat, terutama kaum perempuan. Dengan informasi dan pengetahuan,
kematian ibu dan anak bisa dicegah.
Edukasi tentang kesehatan dilaksanakan Kantor Utusan Presiden untuk MDGs melalui Program Pencerah Nusantara sejak 28 Oktober 2012. Program dilakukan dengan mengirim tenaga kesehatan profesional ke daerah terpencil untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Tenaga kesehatan yang direkrut adalah dokter umum, perawat, bidan, dan ahli kesehatan masyarakat.
Daerah yang dianggap kritis dalam hal kesehatan ibu dan anak mendapat intervensi program. Daerah itu antara lain Pasuruan (Jawa Timur), Ende (Nusa Tenggara Timur), Berau (Kalimantan Timur), dan Tolitoli (Sulawesi Tengah). Pencerah Nusantara dijadikan program tahunan.
Kantor Utusan Khusus Presiden untuk MDGs kembali menggelar MDGs Award. Penghargaan akan diberikan kepada pemerintah kabupaten/kota, orang muda, LSM, swasta, dan media yang berjasa dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak, sanitasi, penanggulangan HIV/AIDS, gizi, dan pendidikan.
Menurut Diah, sampai saat ini panitia telah menerima 131 proposal. Panitia memberi tenggat hingga 22 Februari untuk pengiriman proposal. Proses verifikasi akan berlangsung sekitar awal Maret. Penganugerahan pemenang akan digelar di Bali pada 26 Maret 2013.