Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Pasang Kawat Gigi oleh Dokter Non Spesialis?

Kompas.com - 05/03/2013, 07:48 WIB

TANYA :

Dok, saya mendapat tawaran dari teman untuk pemasangan behel dengan harga yang relatif murah senilai Rp 500rb untuk perawatan. Saya tanya ke teman saya itu, apa latar belakang pendidikan ahli yang akan memasang behel tersebut.  Teman saya mengatakan ia memiliki pendidikan di bidang kesehatan tetapi bukan dokter gigi.  Ahli ini katanya pernah mengikuti kursus di Jakarta dengan dokter dalam hal pemasangan behel tersebut. Hasil pemasangan behal pada pasien-pasiennya juga lumayan bagus dan sampai sekarang tidak bermasalah. Tapi saya tidak yakin apakah gigi behelnya itu simetris atau tidak. Dari literatur  di internet yang saya baca, pemasangan behel sebaiknya  harus dengan dokter spesialis Orthodonty. Apakah selain dengan spesialis bisakah dok? Saat ini saya benar-benar  ragu dok. Karena di tempat saya tidak ada dokter spesialis tersebut. Mohon pencerahannya dok.

(Mey, 23 tahun, 151 cm, 43 kg,  Jambi)


JAWAB :

Mey yang baik,

Sebelumnya saya jelaskan terlebih dahulu, siapakah orang yang kompeten untuk melakukan pemasangan kawat gigi. Pemasangan kawat gigi seharusnya dilakukan oleh seorang Dokter Gigi yang berkompetensi untuk memasang kawat gigi. Yang dimaksud kompeten di sini bukan hanya seseorang yang mampu memasang kawat gigi. Namun banyak persyaratan dan hal yang harus dipenuhi untuk mendapatkan "gelar" kompetensi pemasangan kawat gigi, dan semua itu sudah diperoleh seorang Dokter Gigi Spesialis Ortodonti (Drg., SpOrt), bukan yang lainnya.

Seorang Dokter Gigi Spesialis Ortodonti harus menempuh pendidikan spesialis selama 5 semester (sekitar 2 tahun) setelah mereka memperoleh gelar Dokter Gigi umum (sekitar 6 tahun). Selama pendidikan spesialis mereka harus mendalami ilmu mengenai kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan wajah serta penanggulangannya melalui upaya preventif (pencegahan), interseptif (pencegahan dan perbaikan), dan kuratif (perbaikan). Baik secara bedah maupun non bedah, guna mengembalikan fungsi sistem stomatognatik dan estetika yang optimal.

Selama masa pendidikan spesialis, mereka dituntut untuk melakukan semua kasus yang berhubungan dengan kawat gigi, mulai dari kasus mudah sampai yang kompleks. Setelah lulus dan mendapatkan gelar Spesialis Ortodonti, mereka tidak boleh langsung praktek. Namun harus melewati lagi berbagai ujian tertulis, lisan, dan ketrampilan, untuk mendapatkan izin praktek spesialis.

Berikutnya, mengapa pemasangan kawat gigi harus dilakukan Drg., SpOrt tersebut, adalah karena mereka sudah memperoleh berbagai ilmu dan ketrampilan yang mendukung perawatan pasien kawat gigi. Pengalaman dan "jam terbang" mereka sudah banyak, serta telah diakui kompetensi-nya secara nasional oleh Konsil Kedokteran Indonesia, Ikatan Ortodonti Indonesia, dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Sehingga proses perawatan yang dilakukan penuh tangungjawab dan hasil akhir yang diharapkan dalam perawatan kawat gigi adalah baik, tidak berbahaya bagi tubuh pasien, dan efektif.

Sebagai informasi tambahan mengenai permasalahan anda ini, anda dapat membaca artikel pada tanggal 18 Juli 2012 mengenai Ragu Pasang Kawat Gigi Karena Takut dan Mahal dan tanggal 11 September 2012 mengenai Pasang Behel di Ahli Gigi, Bahayakah?

Saat ini, anda dapat mendatangi Rumah Sakit Daerah atau Rumah Sakit Swasta di Jambi. Tanyakan kepada Rumah Sakit tersebut apakah mereka memiliki Dokter Gigi Spesialis Ortodonti.

Jika tidak, datangi Dokter Gigi langganan anda atau tempat praktek pribadi dokter gigi di daerah anda, untuk minta rujukan ke Dokter Gigi Spesialis Ortodonti. Saya yakin mereka akan memberikan referensi untuk anda. Sebab setahu saya, sudah ada Dokter Gigi Spesialis Ortodonti di kota anda.
Demikian Mey, semoga informasinya bermanfaat.

Salam gigi sehat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com