Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbentuk Benjolan Merah di Wajah, Kenali Beda Jerawat dan Rosacea

Kompas.com - 14/01/2025, 07:30 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Benjolan merah di wajah tak selalu jerawat, bisa jadi itu adalah rosacea. Penyebab kedua kondisi kulit ini berbeda, sehingga butuh penanganan dan perawatan yang beda pula.

Rosacea memiliki gejala utama berupa kemerahan di kulit wajah, seringkali disertai rasa seperti terbakar, menyengat, dan nyeri.

Meski sama-sama berbentuk benjolan merah, namun rosacea bukanlah jerawat. Perbedaan utamanya adalah rosacea cenderung memiliki kemerahan yang menetap dengan benjolan kecil tanpa komedo. Jika jerawat biasanya muncul di usia remaja, rosacea lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia di atas 30 tahun.

Ciri khas jerawat lainnya adalah ditandai dengan beragam lesi, termasuk komedo, pustula, kista, dan nodul. Jerawat juga dapat muncul di seluruh wajah, serta di area tubuh lain seperti punggung dan dada. Sedangkan rosacea hanya ada di wajah. 

"Rosacea bersifat kambuhan, sering menyerang area sentrofasial seperti hidung, dagu, pipi, dan glabella (kulit di antara alis dan atas hidung)," kata ahli dermatologi Johannes F Dayrit dari Filipina dalam acara Rocacea Revolution: Introducting The New Game-Changing Product di Jakarta (12//1/2025).

Baca juga: Wajah Bernanah karena Rosacea, Apakah Bisa Sembuh?

Ia menambahkan, tantangan dalam penanganan rosacea adalah sering salah membedakan dengan jerawat sehingga menyebabkan kesalahan dalam penanganan.

Meskipun rosacea dikenal luas di Eropa, di Asia kondisi ini masih kurang mendapat perhatian, dan banyak pasien yang tidak mendapatkan diagnosis atau perawatan yang tepat. Padahal rosacea bisa diderita siapa saja, tak terkecuali public figure seperti Maia Estianti dan Sandra Dewi.

Perawatan kulit

Berbeda dengan penanganan jerawat yang terkadang melibatkan perawatan yang lebih agresif, rosacea membutuhkan perawatan yang lebih lembut dan tidak mengiritasi.

Ahli dermatologi Johannes F Dayrit (tengah) dalam acara konferensi pers di Jakarta (12/1/2025).Dok Regenesis Ahli dermatologi Johannes F Dayrit (tengah) dalam acara konferensi pers di Jakarta (12/1/2025).

Menurut dr.Dayrit, keberhasilan penanganan rosacea tergantung pada kemampuan dokter mengenali dan mengelola peradangan kulit.

Ia mengatakan, pengelolaan rosacea meliputi perlindungan terhadap sinar matahari, mengenali pemicu kekambuhan dan menghindarinya, serta penggunaan produk yang tepat, karena perawatan ini bersifat jangka panjang.

Baca juga: Hindari Kebiasaan yang Bikin Jerawat Meninggalkan Bekas

PT.Regenesis Indonesia meluncurkan rangkaian produk perawatan kulit Ruboril yang diformulasikan khusus untuk gangguan kulit rosacea.

president direktur PT Regenesis Indonesia, Emmy Noviawati mengatakan, Ruboril hadir dengan formulasi B-calm complex yang dipatenkan oleh perusahaan perawatan kulit ISISPHARMA dari Perancis.

"Ruboril dirancang untuk membantu mengurangi kemerahan, menenangkan iritasi, dan memperkuat perlindungan alami kulit. Produk ini menggabungkan bahan aktif dengan teknologi terkini dan dikembangkan bersama para ahli dermatologi," katanya.

Produk Ruboril akan tersedia mulai Januari 2025 di klinik-klinik estetika di seluruh Indonesia. Kehadiran produk ini diharapkan mampu menjadi solusi utama untuk perawatan rosacea dan kulit-kulit senstif disertai kemerahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau