Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/04/2013, 07:55 WIB
EditorLusia Kus Anna

Jakarta, Kompas - Konsumsi makanan tinggi garam, gula, dan lemak dalam jangka panjang berbahaya bagi kesehatan. Membiasakan pola makan sehat sejak muda dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif, seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan gangguan ginjal.

Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam, Divisi Ginjal-Hipertensi, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo, Suhardjono, Rabu (24/4), di Jakarta, mengatakan, untuk hidup sehat, tubuh memerlukan nutrisi penting seperti karbohidrat, lemak, dan protein, serta nutrisi tambahan seperti vitamin dan mineral.

”Nutrisi tersebut harus dikonsumsi semua, tidak boleh ada yang ditinggalkan. Namun, bila konsumsi karbohidrat dan lemak berlebihan, bisa mengakibatkan kegemukan yang mengundang berbagai penyakit,” katanya.

Kegemukan, kata Suhardjono, berpotensi menyebabkan tekanan darah tinggi, gangguan insulin, dan peradangan. Faktor-faktor itu dalam jangka panjang berpotensi merusak ginjal.

Saat ini, kasus gagal ginjal terus meningkat dan berdampak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular alias gangguan jantung dan pembuluh darah. Kematian pasien gagal ginjal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah sangat tinggi. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 2000, 56 juta kematian di dunia setiap tahun disebabkan penyakit ginjal.

Pola makan sehat

Untuk menekan faktor risiko terjadinya kerusakan ginjal, Suhardjono menyarankan pola makan sehat. Maksudnya, pola makan yang lebih banyak porsi air, sayur, dan buah sesuai piramida makanan. ”Makanan berlemak, berminyak, dan manis berada di ujung tertinggi piramida sehingga porsinya lebih kecil,” katanya.

Pola makan sehat harus diterapkan sejak dini. ”Pada bayi sampai usia empat tahun, sel lemak masih dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Tapi setelah itu, sel tidak lagi tumbuh, melainkan akan membesar. Jika makan terlalu banyak lemak, bisa terjadi kegemukan bahkan obesitas,” kata Suhardjono.

Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Santoso Karo Karo, mengatakan, diet yang seimbang dibutuhkan agar kondisi jantung tetap sehat. Konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Pada akhirnya, hal itu membuat kerja jantung lebih berat.

Santoso mengatakan, pola makan yang sehat harus meminimalkan asupan garam, gula, dan lemak. Sebaliknya, kaya serat seperti sayur, buah, dan biji-bijian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+