Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2013, 15:07 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com — Kematian yang menimpa seorang copywriter muda, Mita Diran, akibat tiga hari bekerja terus-menerus tanpa istirahat, menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Kasus ini semestinya menjadi peringatan bagi para pekerja yang "hobi" lembur agar tetap menjaga kondisi kesehatannya supaya aktivitas bekerja di luar jam waktu normal tidak merusak kesehatan.

Lembur terkadang tidak bisa dihindari saat target pekerjaan sudah mendekati deadline. Namun, bukan berarti hal itu membuat para pekerja harus mengorbankan kesehatan mereka. Dengan langkah persiapan yang tepat, tubuh akan tetap sehat dan bugar meski harus lembur.

Menurut dokter gizi klinik Samuel Oetoro, gizi dan pola makan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan saat harus bekerja lembur. Gizi yang diasup harus seimbang, dan porsinya pun cukup, tidak kekurangan ataupun berlebihan. Pola makan pun harus teratur, meskipun dapat disesuaikan pada jam kerja.

"Jumlah yang dimakan perlu disesuaikan dengan berat badan, tinggi badan, usia, aktivitas fisik, dan otak. Jenis makanan pun perlu diperhatikan agar kebutuhan gizi tercukupi," ujar Samuel saat dihubungi Kompas Health, Senin (16/12/2013).

Samuel menjelaskan, makanan yang dibutuhkan oleh para pekerja adalah yang mengandung gizi lengkap, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Namun, sumber zat gizi pun perlu diperhatikan, misal karbohidrat perlu berasal dari bahan-bahan pangan dengan karbohidrat kompleks, misalnya beras merah, beras hitam, roti gandum utuh, atau kentang dengan kulit.

Sementara itu, protein perlu didapat dari sumber-sumber yang tinggi protein, tetapi minim lemak. Misalnya, ikan atau ayam bisa jadi sumber protein yang baik, tetapi ketika dimakan bersama kulitnya, kandungan lemaknya pun tinggi. Oleh karena itu, Samuel menyarankan untuk makan ayam tanpa kulit, dan cara masaknya pun tidak digoreng karena akan menambah kandungan lemak di dalam bahan pangan.

Begitu pula dengan lemak yang perlu berasal dari sumber yang sehat, bukan dari goreng-gorengan atau mentega. Sebaliknya, lemak berasal dari ikan laut dalam untuk asam lemak omega-3, kedelai untuk asam lemak omega-6, serta avokad dan minyak zaitun untuk asam lemak omega-9.

"Tentu saja untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral, orang harus banyak makan sayur dan buah," imbuhnya.

Di samping memperhatikan zat gizi, Samuel juga menekankan pada pola makan yang sesuai bagi pekerja yang kerap lembur. Jika harus bekerja hingga larut malam bahkan pagi hari, dia menyarankan untuk menambah waktu makan menjadi empat kali sehari, satu waktu makan dilakukan di larut malam.

Meski menambah waktu makan, lanjutnya, jumlahnya tetap sama dengan yang direkomendasikan. Misalnya seseorang memiliki kebutuhan makan 2.000 kalori per hari. Jumlah tersebut, bila dibagi empat, maka setiap makan kira-kira jangan sampai melebihi 500 kalori.

"Tambahan waktu makan pada malam hari itu sebaiknya juga tetap mengandung zat gizi yang seimbang seperti waktu-waktu makan yang lain," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau