Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2014, 16:41 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com
 — Menjaga kesehatan organ seksual adalah hal penting bagi pria maupun wanita.  Buat seorang pria, kesehatan seksual, khususnya organ penis, tentunya lebih dari sekadar ereksi, ejakulasi, dan reproduksi.
 
Masalah pada penis bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang memengaruhi penis dapat berefek pada hal lain, seperti problem stres, hubungan sosial, hingga mengurangi rasa percaya diri.
 
Dengan mengetahui penyebab masalah penis, upaya pencegahan dan pengobatan bisa segera dilakukan untuk memperbaiki kondisi Mr P. Berikut ini adalah beberapa hal yang memengaruhi kesehatan penis.
 
1. Berhubungan seks tanpa pelindung
 
Seks tanpa pelindung meningkatkan risiko terinfeksi virus dan kuman lain di daerah kelamin. Sebaiknya, gunakan selalu pelindung supaya tidak mudah tertular penyakit kelamin.
 
2. Penyakit jantung dan diabetes
 
Aliran darah yang tidak lancar pada penyakit jantung dan diabetes menyebabkan pembuluh darah mengeras. Kondisi yang disebut arterosclerosis ini bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
 
3. Pengobatan tertentu
 
Beberapa pengobatan dan tindakan medis memang bisa memengaruhi kesehatan penis. Misalnya, operasi jaringan prostat (radical prostatectomy) dan jaringan yang di sekitarnya. Teknik pengobatan ini berisiko menyebabkan inkontinensia urine atau disfungsi ereksi.
 
4. Rokok
 
Rokok meningkatkan dua kali lipat risiko disfungsi ereksi.
 
5. Keseimbangan hormon
 
Semakin dewasa, tubuh akan menentukan keseimbangan produksi hormon dalam tubuh. Kekurangan testosteron atau terlalu banyak prolaktin berhubungan erat dengan disfungsi ereksi.
 
6. Masalah psikologis
 
Depresi bisa mengakibatkan kekurangan libido, tetapi bisa juga ditandai adanya masalah, misal disfungsi ereksi. Bila terus berlanjut, hal itu akan menyebabkan kegelisahan atau depresi hingga impoten.
 
7. Kondisi saraf
 
Stroke, masalah tulang belakang, multiple sclerosis, dan demensia bisa memengaruhi transfer impuls saraf ke otak dan penis. Transfer impuls yang terganggu berisiko menyebabkan disfungsi ereksi.
 
8. Penuaan
 
Seiring bertambahnya usia, kadar testosteron dalam tubuh semakin menurun. Kondisi ini akan menurunkan gairah seksual pria. Semakin tua, penis pun memerlukan banyak rangsangan untuk bisa mencapai dan mempertahankan ereksi.
 
9. Tindik dan perilaku agresif
 
Tindik pada organ seksual berisiko menyebabkan infeksi. Perilaku seks yang kelewat agresif atau akrobatik juga berisiko mengganggu penis. Bila penis tiba-tiba bengkok saat ereksi, waspadalah. Bisa jadi, Anda mengalami cedera atau patah penis meski kasusnya sangat jarang ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau