Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/02/2014, 08:32 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Aspirin merupakan obat yang telah diketahui manfaatnya untuk membantu mengurangi risiko kanker payudara dan kulit. Kini riset baru dari National Institute of Health mengungkapkan bahwa konsumsi aspirin setiap hari dapat mengurangi risiko kanker ovarium hingga 20 persen.

Temuan yang dipublikasi dalam Journal of the National Cancer Institute tersebut menyatakan, kanker ovarium merupakan kanker yang mematikan. Di Amerika Serikat saja, diperkirakan terjadi 22.240 kasus baru di tahun lalu, dan 14.000 wanita akan meninggal karena penyakit ini di tahun 2014.

Namun jika kanker ovarium didiagnosis lebih awal, maka kemungkinannya untuk sembuh menjadi lebih besar. Masalahnya, mendeteksi kondisi ini dalam stadium awal tidaklah mudah. Gejalanya yang tidak khas yaitu nyeri pada perut bagian bawah dan kembung seringkali didiagnosis sebagai penyakit lain, misalnya gangguan pencernaan.

Menurut peneliti, risiko kanker dan penyakit lainnya seringkali meningkat jika seseorang juga menderita inflamasi kronik, sehingga obat-obatan anti-inflamasi pun merupakan solusi yang bisa membantu mencegah kanker. Sayangnya, studi sebelumnya yang menemukan hubungan antara obat anti-inflamasi dengan risiko kanker ovarium belum menemukan kesimpulan yang memuaskan.

Oleh karena itu, National Cancer Institute pun menganalisis data dari 12 studi besar yang merupakan bagian dari Ovarian Cancer Association Consortium. Data melibatkan 7.776 wanita dengan kanker ovarium dan 11.843 wanita yang tidak.

Para peneliti menemukan, wanita yang minum aspirin dosis rendah (kurang dari 100 miligram) setiap hari mengalami penurunan 20 persen risiko kanker ovarium dibandingkan wanita yang hanya mengonsumsi aspirin kurang dari sekali seminggu. Meskipun begitu, dosis aspirin perlu sesuai dengan petunjuk dokter.

Penulis studi Britton Trabet dari divisi epidemiologi dan genetika kanker di National Cancer Institute mengatakan, meskipun memberikan manfaat namun perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui efek konsumsi aspirin jangka panjang.

"Studi lanjutan juga diperlukan untuk mengetahui mekanisme bagaimana aspirin dapat mengurangi risiko kanker ovarium," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau