Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2014, 14:03 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com - Disiplin menjadi salah satu kunci pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kedisiplinan ini tidak hanya dilakukan masyarakat sebagai peserta, namun juga pelaksana lapangan JKN.

Kedisiplinan makin penting di era transformasi JKN, yang masih menimbulkan banyak kebingungan tata laksana maupun pelayanan JKN. "Disiplin adalah kepatuhan kita terhadap peraturan yang berlaku. Kepatuhan ini sangat penting dalam era JKN, sehingga pengaturan teknis bisa terlaksana dengan efektif," kata Ketua Umum Persatuan Purnawirawan ABRI (Pepabri), Agum Gumelar, pada sosialisasi JKN, Rabu (26/2/2014).

Dengan kepatuhan aparat dan masyarakat pada pengaturan teknis JKN, diharapkan kebingungan yang masih ada di lapangan bisa sedikit teratasi. Hal ini dikarenakan pemahaman mekanisme yang perlahan menjadi sama, antara aparat pelaksana dan peserta JKN.

Agum tak menampik, permasalahan JKN berakar pada pemahaman masyarakat dan pelaksana yang belum sama. Mekanisme JKN dianggap sama dengan asuransi terdahulu. Padahal, keduanya jelas berbeda.

Kondisi ini juga merupakan dampak minimnya sosialisasi sebelum pelaksanaan JKN. "Waktu sosialisasi yang tersedia memang sangat minim, akibatnya tidak bisa mencakup seluruh komponen masyarakat. Sosialisasi ini harus terus dibantu sesama anggota masyarakat. Sosialisasi dan kedisiplinan tentu akan berdampak baik pada pelaksanaan JKN," tutur Agum.

Lebih jauh Agum menuturkan, dirinya yakin JKN disusun untuk kebaikan masyarakat. JKN akan meningkatkan standar kesehatan masyarakat, dengan perlahan mengedepankan pencegahan. Tentunya tidak melupakan upaya kuratif meliputi seluruh penyakit.

Meski menemui banyak halangan, pada akhirnya masyarakat akan semakin memahami JKN. Termasuk para veteran yang sudah terbiasa dengan berbagai bentuk asuransi sebelumnya.

"Kita akan terus melakukan sosialisasi kepada para anggota, termasuk veteran, dan masyarakat umum. Apalagi kita sudah memperoleh berbagai alat peraga. Tentunya sosialisasi harus disertai kedisiplinan," ujar Agum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau