Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2014, 09:25 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

KOMPAS.com - Banyak orang yang makin keranjingan bersepeda. Selain bisa menyehatkan jantung, rutin gowes juga akan mengurangi polusi kendaraan bermotor. Tetapi, bersepeda dikatakan bisa berbahaya bagi organ prostat.

Kaitan antara bersepeda dengan gangguan prostat telah disebutkan dalam berbagai penelitian. Dalam buku The Sport Medicine Book yang ditulis Dr.Gabe Mirkin, ia menyebutkan, rasa kebas pada organ genital, bengkak, dan tekanan pada prostat adalah efek samping yang kerap dihadapi para pesepeda.

Meski jarang, tapi menurut Mirkin bersepeda juga bisa menyebabkan gangguan kesuburan, ada darah pada urin, serta peradangan pada prostat.

Gangguan para prostat terutama disebabkan karena duduk lama pada sadel sepeda bisa menekan prostat. Demikian menurut para peneliti dari Universitas Tel Aviv.

"Bersepeda tidak secara langsung menyebabkan masalah prostat, tapi trauma berulang pada bagian prostat akibat duduk di sadel bisa memicu peradangan pada prostat," kata Omar El-Gohary seorang ahli kesehatan di perusahaan yang menjual produk celana khusus bersepeda.

Gangguan prostat sebenarnya adalah penyakit yang banyak dialami pria berusia di atas 50 tahun. Sementara itu 90 persen pria berusia 70 tahun ke atas diketahui menderita penyakit ini.

"Jika Anda merasa sakit saat bersepeda, amati apakah rasa sakit itu menghilang ketika turun dari sepeda. Jika sakitnya menetap dan disertai gejala lain seperti gangguan berkemih atau sulit ereksi, segera periksakan ke dokter," katanya.

Meski demikian risiko gangguan prostat bisa dicegah dengan memilih sadel yang cukup lebar agar tidak terlalu menekan testis. Selain itu ubahlah posisi duduk setiap beberapa waktu. Menggunakan celana khusus bersepeda dengan bantalan khusus juga disarankan untuk mereka yang rutin bersepeda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber dailymail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+