Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2014, 08:56 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis


KOMPAS.com -
Nyeri karena asam urat sangat mengganggu kenyamanan hidup. Rasa nyeri ini bisa dihilangkan dengan obat pereda nyeri. Namun pengobatan serangan asam urat ini juga harus meliputi pencegahan agar penyakit tidak kumat lagi.

Sejatinya pegal linu, terlebih pegal di persendian adalah keluhan sehari-hari yang biasa dialami hampir semua orang. Untuk pegal linu biasa di persendian, Dr. Harry Isbagio, Sp. PD-KR menyarankan minum obat jenis parasetamol.

“Obat ini umum digunakan di seluruh dunia untuk mengobati nyeri dan pegal. Jenis ini banyak dijual di pasaran. Saya tidak perlu menyebutkan merek,” kata dokter ahli rematologi dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta ini.

Secara khusus ia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati memilih jamu rematik. Beberapa merek jamu tertentu disinyalir dicampur bahan-bahan kimia. “Badan Pengawasan Obat dan Makanan telah mengeluarkan daftar jamu yang dicampur bahan kimia. Masyarakat sebaiknya teliti memilih jamu yang akan diminum,” katanya mengingatkan.

Pertolongan pertama pada rasa pegal linu bisa ditangani dengan mengompres daerah yang sakit dengan botol air panas atau kain flanel hangat. Mengistirahatkan badan amat dianjurkan bila rasa pegal linu itu terasa sangat sakit. Bila pegal, nyeri, bengkak mulai menyerang persendian dan gejalanya tidak juga hilang. Segera berobat ke dokter bila rasa sakit itu tidak juga hilang sampai 2 minggu.

Agar terhindar dari serangan asam urat lagi, mengurangi berat badan adalah sebuah keharusan. Risiko terkena serangan asam urat jadi meningkat karena kelebihan berat badan.

Diet rendah lemak adalah pola makan yang bagus untuk menurunkan berat badan. Namun pola makan juga sebaiknya cukup kalori dan gizi. Sebab pola makan yang terlampau rendah kalori justru membuat tubuh meningkatkan produksi asam urat. Alhasil, serangan asam urat bisa datang kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com