Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2014, 07:36 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber bbc.com


KOMPAS.com -
Banyak pria yang mendengkur saat tidur. Mengeluarkan suara bising saat tidur ini bisa merusak hubungan pertemanan dan bahkan juga perkawinan. Kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, kegemukan, alergi bisa menjadi penyebab mengorok.

Salah besar bila berpikir mendengkur bukan masalah besar. Wanita yang punya suami pendengkur pasti langsung setuju bahwa mendengkur adalah sebuah persoalan besar.

Masyarakat Inggris menganggap serius persoalan mendengkur. Orang Inggris serius mengatasi persoalan mendengkur dan membuat kampanye pekan stop mendengkur nasional. Pekan antimendengkur itu dirayakan setiap tanggal 19-24 April.

Lebih dari 3,5 juta orang di Inggris mendengkur. Diperkirakan empat dari sepuluh pria dan tiga dari sepuluh wanita mendengkur di Inggris. Korban mereka adalah pasangan dan tetangga yang terganggu tidurnya karena mendengar dengkuran keras di malam hari.

The British Snoring and Sleep Apnoea membuat survei perihal mendengkur di pekan stop mendengkur lalu. Survei itu menemukan 54 persen orang terganggu liburannya gara-gara orang mendengkur. 41 persen orang tidur terpisah dari pasangannya dan 43 persen orang mengenakan penyumbat telinga saat liburan karena mendengkur.

Malu dan dijauhi orang gara-gara mendengkur pernah dialami oleh Rex Sils, seorang project manager dari London Tenggara. Pria berusia 58 tahun ini mengalami masalah mendengkur kurang lebih 20 tahun lalu sesudah kecelakaan mobil yang menyebabkan cedera di hidung dan pipi.

Satu kejadian yang memalukan pernah dialami ketika ia sedang melintasi selat Inggris naik kapal. “Saya tertidur saat membaca buku dan dibangunkan oleh orang-orang di sekitar saya. Ketika itu saya harus pindah ke tempat lain di feri karena kejadian memalukan itu,” katanya.
Saluran Napas Rilek

Korban dengkurannya yang setia adalah istrinya. Istri yang dinikahi selama lebih dari 20 tahun itu selalu tidur di ranjang yang sama. Namun si istri akan pindah ke kamar lain jika suara dengkuran sudah tak bisa ditoleransi. Suara dengkuran itu juga tak mempan ditangkal memakai sumbat telinga.

Sils malah kadang terkejut kalau mendapati istrinya masih tidur bersamanya di pagi hari. “Sue, istri saya selalu pindah ke kamar lain tujuh hari dalam seminggu,” katanya kepada BBC.

Meskipun begitu, Sue sangat toleran terhadap dengkuran suaminya. “Dia tak pernah marah. Dia tak pernah melakukan sesuatu yang serius terhadap saya,” aku Sils. Pada pasangan lain yang kurang toleran, perkawinan bisa bubar gara-gara mendengkur.

Masalah besar terjadi ketika pasangan ini pergi liburan. Sils harus berusaha agar dengkurannya tidak mengganggu orang lain. Ia harus tidur di tempat lain agar Sue bisa mendapatkan tidur tanpa gangguan dengkurannya.

Memiliki tubuh yang gemuk, Sils mengaku bersumpah menurunkan berat badan agar kondisi dengkurannya bisa membaik. Kegemukan memang berpengaruh dengan kejadian mendengkur.

Suara dengkuran terjadi disebabkan oleh beberapa bagian hidung dan tenggorokan yang bergetar ketika kita bernapas. Di malam hari otot yang menjaga saluran napas menjadi lebih rilek dan terkulai. Saluran napas jadi lebih sempit dan bergetar lebih kencang. Suara dengkuran pun jadi lebih kencang juga.

Segala sesuatu yang bikin saluran napas rilek juga menyebabkan intensitas dengkuran jadi parah. Termasuk di antaranya adalah minum minuman beralkohol dan minum obat tidur sebelum tidur. Faktor lain seperti alergi dan polip di hidung juga bisa menyebabkan mendengkur.

Menghindarinya:
1. Hindari minuman beralkohol, pil tidur yang membuat otot jadi lemas.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau