Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2014, 07:03 WIB

KOMPAS.com - Aroma kopi yang khas dan efeknya yang bisa membuat pikiran lebih fokus jadi alasan banyak orang untuk mengandalkan secangkir kopi. Tetapi beberapa profesi menyukai kopi lebih banyak dibanding yang lain. Di urutan teratas ada profesi wartawan, diikuti dengan polisi.

Selain jurnalis dan polisi, guru, tukang ledeng dan pekerja perdagangan, serta perawat, merupakan kelompok 5 besar peminum kopi terbanyak. Mereka meminum kopi sekitar 4 sampai 5 cangkir setiap harinya.

Daftar peminum kopi tersebut diikuti dengan pegawai bagian IT, staf retail, serta sopir.

Demikian menurut hasil survei yang dilakukan terhadap 10.000 profesional di Inggris dan 85 persen mengaku minum sedikitnya 3 cangkir setiap harinya.

Hampir 70 persen responden mengaku performa kerja mereka akan terpengaruh jika mereka belum minum kopi. Mayoritas responden juga menjawab menyukai kopi karena efeknya yang meningkatkan konsentrasi, selain rasanya.

Para ahli menyebutkan, minum lebih dari 4 cangkir kopi setiap hari akan meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan dehidrasi. Studi lain juga mengaitkan konsumsi kopi yang tinggi dengan penyakit diabetes, jantung koroner, dan stroke.

Sebaliknya, konsumsi kopi dalam jumlah moderat (kurang dari 4 cangkir) justru memberi manfaat positif. Komponen antioksidan dalam kopi akan menurunkan inflamasi dalam tubuh sehingga kita terhindar dari penyakit.

Anda juga harus mewaspadai gejala-gejala ketagihan kopi, seperti rasa lelah, sulit konsenstrasi, dan sulit berpikir, jika belum minum kopi.

"Orang yang minum kopi rutin akan menjadi ketergantungan. Jika kita belum minum kopi maka kemampuan berpikir menjadi jauh berkurang," kata Peter Rogers, profesor psikologi biologi yang banyak meneliti tentang efek kopi.

Ia menyebutkan, jika belum punya kebiasaan minum kopi, sebaiknya jangan memulainya. "Kafein akan memicu efek ketagihan dan meningkatkan tekanan darah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau