Hasilnya, BPOM menemukan 10 jenis pangan yang kerap ditambah bahan-bahan berbahaya. Sebanyak, 10 jenis pangan itu yakni, kerupuk dan keripik, cemilan dan jajanan pasar, mie basah, tahu, pangan segar, pangan segar yang dikeringkan, terasi, bakso, minuman, agar-agar dan jelly.
Pangan segar itu seperti, ikan, ayam, daging, cumi, udang, dan kerang. Sedangkan pangan segar dikeringkan yaitu seperti ikan teri, ikan asin, cumi asin, ebi dan minuman seperti cendol, cincau, dan sirup.
Kepala Badan POM, Roy Sparringa mengatakan, bahan berbahaya yang paling sering ditemukan yaitu penambahan boraks dan rhodamin B.
“Ada penambahan boraks pada soda kue, hingga pemutih dan pelunak daging. Kami juga menemukan penyalahgunaan rhodamin B dan boraks pada cabe giling. Temuan di beberapa wilayah ini perlu menjadi perhatian masyarakat,” ujar Roy di Gedung BPOM, Senin (12/1/2015).
Seperti diketahui, rhodamin biasa digunakan sebagai pewarna tekstil maupun kertas. Penggunaan rhodamin B pada bumbu-bumbu masakan seperti cabe giling, bertujuan untuk membuat warna bumbu menjadi terlihat lebih segar. Adapun boraks merupakan bahan kimia yang biasa digunakan untuk industri nonpangan. Bahan kimia tersebut tentunya berbahaya bagi kesehatan.
Roy meminta masyarakat waspada dalam pembelian makanan hinga obat-obatan. “Waktu membeli makanan, minuman, perhatikan warnanya. Kalau terlihat mencolok khawatir mengandung rhodamin B," terang dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.