Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tanda Wanita akan Memasuki Masa Menopause (Bag 2)

Kompas.com - 28/04/2015, 08:37 WIB

KOMPAS.com - Rutinitas dan kesibukan sehari-hari sering membuat kita abai terhadap perubahan yang terjadi dalam 10 tahun terakhir ini pada tubuh. Namun, jam biologis tubuh tak bisa dihambat dan tiba-tiba saja tanda menopause mulai datang.

Rata-rata menopause terjadi pada usia 52 tahun, tetapi ada pula wanita yang mengalami perimenopause, yakni masa transisi yang terjadi di awal usia 40 tahunan atau pertengahan 30 tahunan.

Fase ini sangat dipengaruhi oleh perubahan hormon, utamanya hormon estrogen yang meningkat dan menurun secara tidak teratur.  Mungkin tiba-tiba menstruasi Anda terlambat dan ketika dicek bukan tanda kehamilan. Ini merupakan tanda paling sering yang dialami di masa perimenopause.

Berikut 10 gejala perimenopause yang terjadi pada tubuh wanita menjelang ketidaksuburan permanen.

Hilangnya libido
Ada berbagai macam penyebab untuk hal ini. Namun perubahan suasana hati, kurang tidur, serta penurunan waktu gairah turut berkontribusi.

Sulit hamil
Berkurangnya siklus ovulasi tentu berpengaruh pada masalah kesuburan. Diperlukan waktu hingga satu tahun untuk mendapatkan kehamilan secara alami. Jika Anda baru memulai program kehamilan saat berusia akhir 30 tahunan atau awal 40 tahunan, periksakan kondisi organ reproduksi Anda. Menggunakan kontrasepsi sampai 12 bulan setelah menstruasi terakhir disarankan jika Anda tidak ingin hamil.

Sakit dan nyeri pada tubuh
Seiring berkurangnya estrogen, tubuh tidak bisa menggantikan tulang secara efisien. Ligamen dan tulang rawan pun terpengaruh. Penelitian juga telah menemukan bahwa perubahan hormon dikaitkan dengan perkembangan osteoporosis.

Rasa sakit dan nyeri turut menjadi tanda bahwa tulang Anda semakin menipis akibat osteopororis. Mendapat cukup kalsium dan vitamin D serta olahraga dapat menguatkan tulang dan otot, sehingga mampu mencegah gejala ini.

Perubahan berat badan
Metabolisme dan kemampuan membangun otot melambat seiring tingginya tingkat stres akibat kurang tidur dan khawatir dengan gejala yang telah disebutkan di atas.

Stres dapat meningkatkan berat badan seiring naiknya tingkat hormon stres kortisol yang berujung pada melonjaknya berat badan. Olahraga rutin dan pola makan sehat dengan perhatian tertentu terhadap rasio kalori dan nutrisi bisa membantu mengontrol berat badan. Seiring bertambahnya usia, kalori yang digunakan pun akan berkurang.

Nyeri dada
Karena level estrogen menurun, tingkat kadar kolesterol dan gula dalam tubuh pun meningkat. Jantung dan pembuluh darah juga menjadi lebih kaku. Ini membuat Anda berisiko terkena penyakit jantung karena berkontribusi dalam penyumbatan pembuluh darah. Apabila timbul rasa tidak nyaman pada dada bagian kiri, segera untuk memeriksakannya ke dokter.

Perimenopause merupakan masa transisi yang alami dalam kehidupan wanita. Intervensi gaya hidup dapat membantu secara signifikan mengurangi gejala-gejala perimenopause.
Sebagai contoh, olahraga rutin dan pola makan kaya fitoestrogen atau estrogen alami dalam makanan. Misalnya saja bahan pangan mengandung kacang kedelai, tanaman berdaun hijau gelap, dan brokoli.

Namun, bila masa pramenopause ini menganggu kualitas hidup Anda, konsultasikan pada dokter. Tergantung dari gejala yang Anda alami, tes lebih lanjut mungkin dapat dijalani.
Beragam terapi medis termasuk penambahan hormon dan pilihan non hormon lainnya tersedia dalam resep tertentu. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau