Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Sel Induk, Ketika yang Tak Mungkin Menjadi Nyata...

Kompas.com - 22/06/2015, 15:07 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

KOMPAS.com - Siapa yang tidak kenal dengan Groot, karakter pohon serupa manusia, dalam film Guardian of The Galaxy. Tokoh imut yang selalu berbicara "I am Groot" itu mengagumkan karena kemampuannya memperbarui anggota tubuh setiap kali terluka diserang musuh.

Sebenarnya, secara alami tubuh manusia pun bisa memperbarui sistemnya. Hal itu karena semua jaringan di tubuh bermula dari sel induk, sel yang belum terbentuk, yang berkembang menjadi jaringan dewasa atau organ spesifik.

Di dalam satu sel induk terdapat potensi untuk berkembang menjadi beragam sel tubuh berbeda, misalnya kulit, darah, otot, dan tulang. Hal itu bisa terjadi karena adanya dua keistimewaan sel induk, yaitu dapat memperbarui diri dan berubah menjadi sel lain.

Dengan membelah diri, sel induk melakukan regenerasi  diri dan menghasilkan salinan yang sama persis dengan dirinya. Sementara itu, jika ditempelkan pada sel lain, sel induk mampu untuk berubah menjadi berbagai jenis sel yang matang dan fungsional, misalnya sel darah menjadi sel darah merah.

Teknologi sel induk dalam pengobatan

Penggunaan sel induk di dunia medis memudahkan berjalannya pengobatan karena dapat diperoleh dari tubuh penderita sendiri. Pasien bisa mendapatkan sel induk dari donor, namun tidak perlu tata cara yang sulit. Sel tersebut juga memiliki kapasitas proliferasi besar sehingga dapat diperoleh dalam jumlah banyak.

Keuntungan lainnya, sel induk mudah dimanipulasi untuk mengganti sel rusak atau terkena penyakit. Sifat sel ini juga mudah berpindah dari jaringan satu ke yang lainnya sehingga memudahkan interaksi antarjaringan.

Dalam prosesnya, pengobatan dengan sel induk disebut Cell Based Therapy. Sel induk akan ditranplantasi ke organ tubuh penderita yang cedera.

www.shutterstock.com Kini, teknologi sel induk telah banyak dikembangkan di dunia. Di Asia, pengobatan Cell Based Therapy salah satunya telah dilakukan di Rumah Sakit Meyo Stem Cell, Guangzhou, Tiongkok.
Sampai saat ini sel induk sudah digunakan untuk mengobati beberapa penyakit berat. Beberapa penyakit berat itu antara lain sirosis hati, gagal ginjal, parkinson, cerebral palsy, stroke, diabetes, autis, dan lainnya.

Namun, ada baiknya transplantasi menggunakan pembuluh darah arteri karena lebih baik dalam mempertahankan aktivitas sel induk. Dengan begitu, efek pengobatan pasien pun lebih optimal.

Sejatinya, kemampuan regenerasi sel induk membuat terapi pengobatan dilakukan dalam waktu relatif singkat. Selain itu, sel ini dapat menetap di berbagai sel dalam tubuh, berumur panjang, dan memperbanyak diri sampai ratusan kali lipat.

Kini, teknologi sel induk telah banyak dikembangkan di dunia. Di Asia, pengobatan Cell Based Therapy salah satunya telah dilakukan di Rumah Sakit Meyo Stem Cell, Guangzhou, Tiongkok. Di rumah sakit ini perawatan terapi sel induk digabungkan dengan akupuntur dan fisioterapi.

Tak hanya itu. Pasien juga diberikan rehabilitasi untuk perawatan yang mendalam, sehingga kesembuhan tidak hanya di dalam tetapi juga di luar tubuh. Informasi selengkapnya bisa disimak di http://id.gzcells.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau