Sejak itu, Ikke selalu menyempatkan bercerita soal sanitasi layak. Di sela kesibukannya bernyanyi, dia menyisipkan masa kecilnya. Cerita tentang ember dan payung.
"Kadang sambil manggung pun saya sering menyerukan dan memberi pesan pada siapa saja untuk ikut berkontrbusi langsung demi kebersihan dan sanitasi yang lebih baik," tutur Ikke.
Ikke tidak sendirian. Di kalangan selebritas, ada juga vokalis grup Payung Teduh, Mohammad Istiqamah Djamad. Bersama grup-nya itu, Is, panggilan sang penyanyi, punya cara tersendiri untuk menyuarakan kepedulian untuk sanitasi.
Kepeduliannya berbuah kerja. Payung Teduh hadir di balik sukses konser amal “Singing Toilet”, hajatan untuk membantu korban letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara mendapatkan fasilitas sanitasi layak.
Cara itu dilakukan Payung Teduh untuk membantu para korban bencana asap yang menyelubungi Pulau Sumatera dan Kalimantan. Film dokumenter, tutur Is, sedang mereka siapkan bersama teman-temannya untuk lebih mendengungkan kesadaran atas kebersihan dan sanitasi.
"PR" besar
Sejak dulu, sarana sanitasi dasar dan air minum layak terus menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung rampung. Pemenuhan akses air minum layak dan sanitasi dasar sampai menjadi salah satu target Milennium Development Goals (MDGs) yang ditetapkan PBB pada 2000.
Indonesia terus berupaya meningkatkan pemenuhan target itu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia secara nasional telah mewujudkan air minum layak bagi 68,36 persen populasi dan akses sanitasi dasar kepada 61,04persen populasi pada 2014.
Demi mendorong akses air minum layak dan akses sanitasi dasar bagi seluruh penduduk Indonesia, pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019 mencanangkan pula “Gerakan 100Persen Akses Air Minum dan Sanitasi pada 2019”. Gerakan ini secara ringkas disebut sebagai “Akses Universal 2019”.
Paling tidak, pemerintah menargetkan dalam 5 tahun ke depan ada peningkatan 40 persen di bidang sanitasi layak dan 30 persen akses air minum aman. Tentu, pemenuhan target itu tak semudah membalik telapak tangan. Indonesia butuh banyak Ikke dan Is lainnya untuk mewujudkan target itu.
Apakah Anda salah satunya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.