Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2015, 17:45 WIB
|
EditorBestari Kumala Dewi
JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, sebanyak 60-70 persen pasien kanker payudara datang berobat dalam kondisi lanjut. Sebanyak 44 persen datang berobat saat sudah stadium III dan 32 persen pada stadium IV. Mengapa demikian?

Padahal, kanker payudara bisa ditemukan lebih awal jika melakukan deteksi dini atau skrining. Penanggung Jawab Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial RS Dharmais, Hardina Sabrina mengatakan, banyak pasien datang terlambat karena lebih dulu menjalani pengobatan alternatif.

"Tadinya kanker masih stadium satu atau dua. Lalu pergi ke pengobatan alternatif dulu, tapi enggak sembuh. Akhirnya baru datang berobat ke Dharmais saat sudah stadium lanjut," ujar Hardina seusai diskusi "Kanker Payudara Bukan Tabu, Semua Berhak Tahu" di Jakarta, Jumat (18/12/2015).

Hardina mencontohkan, ada pasien yang sudah terdeteksi kanker pada stadium II. Tetapi, kemudian lebih memilih ke pengobatan alternatif. Akibat tidak ditangani secara tepat dengan prosedur medis, kanker payudara telah menyebar ke otak.

Seperti diketahui, kanker merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal. Sel tersebut bisa membelah diri dengan cepat dan tidak terkontrol sehingga dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.

Hal senada dikatakan Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) Soehartati Gondhowiardjo. Tati menilai banyak masyarakat yang lebih percaya dengan pengobatan alternatif, seperti obat herbal atau metode penyembuhan di luar prosedur medis.

"Coba berapa banyak teman yang telepon sana sini menyarankan pengobatan macem-macem saat tahu Anda terkena kanker? Begitu datang terlambat, pengobatannya signifikan berbeda dibanding yang datang stadium satu dan dua," papar Tati.

Sebanyak 98 persen pasien kanker payudara yang terdeteksi pada stadium awal dan langsung menjalani pengobatan medis memiliki usia harapan hidup yang tinggi. Untuk itu, deteksi dini sangat penting. Jika sudah terdeteksi sejak awal, segeralah menjalani pengobatan medis di rumah sakit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+