Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Pola Makan Berlebihan dapat Memicu Kanker Kolorektal

Kompas.com - 20/01/2016, 09:00 WIB

Para peneliti kemudian menciptakan tikus yang membawa transgen yang tidak akan membiarkan guanylin mati.

Studi ini menyimpulkan bahwa pada tikus obesitas, hormon dan reseptornya diam atau tak bekerja.

"Kami percaya bahwa kanker kolorektar bisa berkembang melalui mekanisme pembungkaman ini dan ini lebih sering terjadi pada orang obesitas," kata Dr Waldman.

Dia menambahkan bahwa penemuan ini merupakan kejutan dan masih banyak para peneliti lain di dunia ini yang telah mencoba menguraikan kaitan obesitas pada terjadinya kanker kolorektal.

Kalori berada di tengah-tengan kedua kondisi ini, tetapi “apa yang mereka lakukan” merupakan salah satu pertanyaan yang paling membingungkan dan provokatif dalam penelitian kanker.

"Sekarang kami akhirnya mempunyai petunjuk besar mengenai asal kanker kolorektal pada individu obesitas dan mungkin orang biasa," katanya.

Di samping itu, peneliti menemukan bahwa pil linaclotide - yang terkait dengan hormon yang hilang - dapat digunakan sebagai terapi awal untuk mencegah kanker kolorektal pada pasien diabetes. (Gibran Linggau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau