Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2016, 17:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Putra Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Panji Hilmansyah (31), diketahui meninggal dunia saat sedang tidur. Keluarga menduga Panji menderita gagal jantung.

Seseorang yang meninggal saat tidur tentu mengagetkan orang-orang yang ditinggalkan, apalagi jika hari sebelumnya orang itu terlihat sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Panji tentu bukan satu-satunya orang yang meninggal secara mendadak saat sedang tidur.

Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Agus Dwi Susanto, mengungkapkan, meninggal saat tidur bisa terjadi pada segala usia. Salah satu penyebab seseorang meninggal saat tidur, yaitu jika memiliki penyakit sleep apnea atau henti napas saat tidur.

"Tipe sleep apnea yang cukup banyak diderita itu Obstructive Sleep Apnea (OSA), yaitu terjadi penyempitan saluran napas atas. Saat terjadi penyempitan, napas bisa berhenti selama 10 detik saat tidur," terang Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/1/2016).

Agus menjelaskan, napas berhenti karena penyempitan di saluran napas atas menyebabkan oksigen tidak bisa lewat. Akibatnya, tidak ada udara ke paru-paru dan oksigen berkurang di seluruh tubuh, termasuk ke jantung dan otak. OSA pun biasanya terjadi lebih dari lima kali dalam satu jam.

"Kalau orang punya sakit jantung, kalau saat tidur kekurangan oksigen terus-menerus karena OSA, jantungnya juga berhenti sehingga bisa menyebabkan kematian," ujar Agus.

Bertahun-tahun mengalami henti napas saat tidur juga bisa menyebabkan seseorang berisiko terkena stroke dan penyakit jantung koroner.

Sayangnya, banyak orang tak menyadari sering mengalami henti napas saat tidur. Faktor risiko sleep apnea mulai dari kelebihan berat badan, lingkar leher terlalu besar, kelainan saluran napas atas, peradangan saluran napas, merokok, hingga memiliki penyakit paru kronis seperti asma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau