Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2016, 11:40 WIB
KOMPAS.com – Salah satu kekhawatiran banyak orang jika mengonsumsi kopi adalah jantung berdebar-debar dan gangguan irama jantung. Tetapi hal itu ternyata tak terbukti.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Dr.Gregory Marcus, ahli penyakit jantung dari University of California San Francisco, terungkap bahwa kopi dan minuman berkafein lainnya sebenarnya aman bagi jantung.

“Mungkin inilah waktunya bagi dokter untuk ‘meringankan’ status kopi”, kata Marcus.

Ia mengatakan, rekomendasi klinis terhadap larangan mengonsumsi produk berkafein secara teratur untuk mencegah gangguan irama jantung harus dipertimbangkan kembali.

"Kita tidak perlu menghalangi konsumsi dari cokelat, kopi dan teh, yang mungkin benar-benar memiliki manfaat untuk kardiovaskular," katanya.

Selama ini diyakini bahwa kontraksi jantung dini, yang biasanya tak bergejala atau menimbulkan gejala ringan seperti jantung berdebar-debar, tidaklah berbahaya. Tetapi, ternyata kondisi tersebut berhubungan dengan gagal jantung, fibrilasi altrium dan kondisi berbahaya lainnya.

Kopi atau sumber kafein lainnya dipercaya masyarakat luas dapat menyebabkan gangguan pada jantung berupa rasa berdebar-debar.

Untuk memastikannya, Marcus dan timnya meneliti 1.388 orang dengan usia rata-rata 72 tahun.

Sekitar 60 persen responden mengatakan mereka mengasup minuman berkafein setiap harinya. Para peneliti melihat secara khusus pada kopi, teh dan cokelat.

Tim peneliti lalu mengukur kontraksi ventrikel prematur dan kontraksi atrium prematur.

Hasilnya, tidak ditemukan perbedaan dalam kasus gangguan jantung ini, tidak peduli seberapa banyak kopi atau teh atau cokelat yang mereka konsumsi.

"Secara umum mengonsumsi produk berkafein setiap hari tidak terkait dengan meningkatnya ektopi atau aritmia (gangguan irama jantung). Namun, belum ditentukan secara khusus jumlah aman yang dikonsumsi per harinya," tulis Marcus dalam Journal of American Heart Association.

Orang yang mengalami gejala seperti jantung berdebar setelah minum kopi biasanya akan mengurangi konsumsinya. Karena itu belum diketahui apakah minum kopi dalam jumlah sedang bisa lebih baik.

"Konsumsi kopi secara teratur dikaitkan dengan rendahnya risiko seseorang terkena diabetes melitus tipe 2 dan faktor risiko kardiovaskular lainnya seperti obesitas dan depresi," tambah mereka.

Studi observasional besar juga menemukan peminum kopi rutin, memiliki risiko yang lebih rendah terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.

Bagaimana pun, kafein dosis tinggi dapat mematikan. FDA telah memperingatkan bahaya produk bubuk kafein. Satu sendok teh bubuk tersebut sama banyaknya dengan kafein yang terkandung dalam 28 cangkir kopi biasa. (Gibran Linggau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau